Menu

Tragis, Bejo Sugiantoro Meninggal Usai Kolaps di Lapangan Sepak Bol

Devi 26 Feb 2025, 12:13
Tragis, Bejo Sugiantoro Meninggal Usai Kolaps di Lapangan Sepak Bol
Tragis, Bejo Sugiantoro Meninggal Usai Kolaps di Lapangan Sepak Bol

RIAU24.COM - Legenda Persebaya Surabaya dan pelatih Deltras FC, Bejo Sugiantoro (47) meninggal dunia. Bejo diketahui meninggal dunia usai kolaps saat berlatih sepakbola bersama tim Rosita FC yang berisikan mantan pemain-pemain profesional.

Bejo sempat bermain penuh di 45 menit babak pertama. Namun, ketika babak baru dimulai, Bejo tiba-tiba kolaps dan jatuh di lapangan. Setelah dilakukan pertolongan pertama dengan pemberian oksigen, Bejo lalu dilarikan ke salah satu rumah sakit di Surabaya.

"Meninggalnya di rumah sakit. Ini tadi dapat kabar dari grup, dan mau takziah ke rumahnya," ujar Nugroho Mardianto, salah satu rekan Bejo dikutip dari detikJatim.

Bejo meninggal dunia pada 25 Februari 2025 pada pukul 17.20 diduga akibat mengalami serangan jantung. Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Deltras FC Amir Burhanuddin.

"17.20 WIB dinyatakan meninggal sama dokter. (Dugaannya) serangan jantung," ujar Amir.

Berkaitan dengan kejadian tersebut, spesialis jantung dr Vito Damay, SpJP(K), FIHA, FICA menuturkan memang ada beberapa kemungkinan faktor masalah jantung yang dapat membuat seseorang kolaps saat berolahraga. Beberapa di antaranya seperti serangan jantung, aritmia jantung, hingga kardiomiopati hipertrofik.

dr Vito menuturkan serangan jantung dapat terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah terutama pada individu dengan faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, atau riwayat penyakit jantung di keluarga. Sedangkan, pada kasus aritmia jantung ini bisa terjadi ketika jantung berdetak secara tidak teratur dan tidak mampu memompa darah dengan efektif.

"Sedangkan kardiomiopati hipertrofik (HCM), kondisi di mana otot jantung menebal secara abnormal dan menghambat aliran darah, sering menjadi penyebab kematian mendadak pada atlet muda," ujar dr Vito ketika dihubungi detikcom, Rabu (26/2/2025).

Penyebab lain kolaps saat berolahraga juga bisa disebabkan oleh diseksi aorta pada individu dengan riwayat tekanan darah tinggi, hingga kondisi non-jantung seperti stroke, hipoglikemia (gula darah rendah), hingga gangguan elektrolit.

Perlu digarisbawahi bahwa olahraga tetap penting untuk kesehatan jantung. Hal terpenting yang harus diketahui masyarakat adalah untuk peka terhadap sinyal-sinyal tubuh. Ketika tubuh dirasa sudah menunjukkan tanda berlebihan, maka sebaiknya dihentikan.

Beberapa gejala masalah jantung yang harus diwaspadai saat berolahraga bisa berupa kelelahan ekstrem, pusing, terasa ingin pingsan, hingga nyeri dada.

"Dengarkan sinyal tubuh. Jika merasa nyeri dada, sesak napas, pusing, atau lelah berlebihan, segera hentikan olahraga dan cari pertolongan medis," tandasnya. ***