Biadab, Israel Ingin Perparah Kondisi Tahanan Palestina
RIAU24.COM - Israel akan memperparah kondisi para tahanan Palestina dengan melarang memasak, membatasi kunjungan dan membatasi penggunaan air. Kebijakan ini diklaim sebagai pemenuhan kewajiban moral kepada para korban serangan oleh para tahanan.
"Pesta ini akan segera berakhir," kata Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan pada hari Rabu saat mengumumkan pembatasan untuk para tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
"Memperburuk kondisi teroris diperlukan untuk menciptakan pencegahan dan untuk memenuhi kewajiban moral kita kepada para korban teror dan keluarga mereka,"katanya dikutip dari Sindonews mengutip dari The Jerusalem Post, Kamis 3 Januari 2019.
Aturan baru akan membuat para tahanan yang berasal dari faksi Hamas dan Fatah dua faksi Palestina yang berseberangan ditahan bersama-sama.
Menurut Erdan, mereka sebelumnya ditahan di sel yang sesuai dengan afiliasi mereka. Kondisi seperti itu, kata dia, hanya menguatkan ikatan dalam kelompok masing-masing."Memperkuat identitas organisasi mereka,"ujarnya.
Di bawah pedoman baru, para tahanan tidak akan lagi bisa memasak untuk diri mereka sendiri di dalam bangsal. Erdan mengatakan bahwa hak istimewa berupa izin memasak telah memberi mereka keuntungan yang tidak adil.