Menu

Jika Ingin Menjadi Penghuni Surga Amalkan Empat Sifat Ini

Riko 23 Jan 2019, 09:19
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Surga menjadi motivasi mereka untuk mengerjakan amalan-amalan yang mendatangkan pahala dan keberkahan seperti shalat, sedekah, zakat dan lain sebagainya. Akan tetapi, sebagai kaum beriman kita tidak hanya dituntut untuk melakukan amalan kebaikan saja. 

Tapi tahukan Anda untuk menjadi penghuni surga ada empat sifat yang harus dimiliki penghuni surga, apa sajakah itu berikut ulasannya: 

1. Sifat Hafiiz 

Sifat pertama para penghuni surga adalah hafiiz yakni mereka yang senantiasa menjaga. Menurut Ibnu Abbas, artinya menjaga apa yang dipercayakan Allah dan yang diwajibkan-Nya. Menurut Qatadah, artinya menjaga apa yang dititipkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, berupa hak dan nikmat-Nya.

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Ia menjaga amanat yang Allah janjikan untuknya dan ia pun menjalankannya.”

Qotadah rahimahullah mengatakan, “Ia menjaga kewajiban dan nikmat yang Allah janjikan untuknya.”

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “Perlu diketahui nafsu itu ada dua kekuatan yaitu kekuatan offensive (menyerang) dan kekuatan defensive (bertahan). Yang dimaksud dengan awwab adalah kuatnya offensive dengan kembali pada Allah, mengharapkan ridho-Nya dan taat pada-Nya. Sedangkan hafiizh adalah kuatnya defensive yaitu menahan diri dari maksiat dan hal yang terlarang. Jadi hafiizh adalah menahan diri dari larangan Allah, sedangkan awwab adalah menghadap pada Allah dengan melakukan ketaatan pada-Nya.”

Dengan memiliki sifat hafiiz ini maka orang tersebut akan mempunyai kekuatan, yakni kekuatan mencari dan kekuatan menahan diri, untuk mencari ridha-Nya dan taat kepada-Nya.

2. Sifat Awwab

Sifat kedua yang harus dimiliki oleh para penghuni surga yakni sifat awwab. Maksud awwab adalah kembali kepada Allah dari maksiat kepada ketaatan kepada-Nya, dari hati yang lalai mengingat-Nya kepada hati yang selalu mengingatnya. 

Ubaid bin Umair berkata, “Awwab artinya orang yang mengingat dosa-dosanya kemudian memohon ampunan dari dosa-dosa itu.

Sa’ad bin Al-Musayyab berkata, “Artinya orang yang berdosa kemudian taubat, berdosa kemudian bertaubat lagi.”

3. Orang yang Datang dengan Hati yang Bertaubat

Sifat penghuni surga ketiga adalah datang dengan hati yang bertaubat. Maksud dari hati yang bertaubat dijelaskan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, “Kembali (dengan bertaubat) dari bermaksiat pada Allah, melakukan ketaatan, mencintai ketataan tersebut dan menerimanya.”

Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan balasan bagi orang-orang yang keadaannya seperti ini, dengan berfirman,

“Masuklah ke surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahannya.” (Qaf: 34-35).

Setiap muslim tentu sangat menginginkan kebahagiaan abadi di surga kelak. Tempat yang memiliki kenikmatannya tiada terkira. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Allah berfirman: Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang sholeh surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia.” Bacalah firman Allah Ta’ala, “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As Sajdah: 17) (HR. Bukhari no. 3244 dan Muslim no. 2824)

4. Takut kepada Allah

Sifat penghuni surga yang terakhir yaitu mereka yang takut kepada Allah. Orang yang takut kepada Allah tidak akan melakukan perbuatan yang diharamkan oleh-Nya. Mereka akan senantiasa menjaga diri karena adanya perasaan takut tersebut. 

Dalam firman Allah (yang artinya), “Orang yang takut kepada Rabb yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya)”, 

Dalam firman tersebut terkandung makna pengakuan akan adanya Allah, akan rububiyah-Nya, akan ketentuan-Nya, akan ilmu dan pengetahuan Allah yang mendetail pada setiap keadaan hamba. Juga di dalamnya terkandung keimanan pada kitab, rasul, perintah dan larangan Allah. Begitu pula di dalamnya terkandung keimanan pada janji baik Allah, ancaman-Nya, dan perjumpaan dengan-Nya. Begitu pula di dalamnya terkandung keimanan pada janji baik Allah, ancaman-Nya, dan perjumpaan dengan-Nya. Seseorang dikatakan takut pada Allah (Ar Rahman) haruslah dengan memenuhi hal-hal yang telah disebutkan tadi.


Sumber:  Infoyunik