RIAU24.COM -  Selasa 19 Februari 2019, Dalam komunikasi politik, media luar ruangan seperti baliho, poster dan spanduk merupakan saluran bagi Caleg untuk menyampaikan indentitas diri dan janji sebagai upaya untuk meyakinkan pemilih agar mau memilihnya. Oleh karenanya, setiap data dan informasi yg dianggap dapat mempengaruhi pemilih akan dimuat pada media luar ruangan tersebut.

Seperti yang dijelaskan Pengamat politik Riau, Dr Jupendri MIkom kepada Riau24.com. "Data dan informasi yang dimuat dipersepsikan akan menarik perhatian dan berpengaruh pada pemilih," sebutnya. 

Namun pantauan di lapangan masih banyak Caleg tidak memajang foto Capres yang didukung partainya. Dr Jupendri menilai hal tersebut pasti ada sebabnya. 

"Maka bila ada data dan informasi yg mesti ada (karena perintah partai) seperti gambar Capres tidak dimuat Caleg, maka ini menunjukkan gambar Capres tersebut tidak atau kurang memberikan efek pada elektabilitas Caleg, ataupun justru dapat mengurangi tingkat elektabilitas Caleg," sebut Dosen di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI). 

"Logika ini menyebabkan munculnya 3 asumsi pada Caleg tersebut. Pertama Caleg tidak ataupun kurang mengetahui kecenderungan pilihan capres dari calon konstituennya. Kedua Caleg tidak ataupun kurang mengenal karakter dan kultur calon konstituennya," sambung Dr Jupendri. 

"Dan ketiga Caleg ingin menperoleh dukungan dari kedua pendukung Capres, meskipun pilihan partainya berbeda. Seolah olah ingin mengatakan ke massa pendukung capres 01 bahwa sang Caleg belum  tentu sama pilihannya dg partai. Begitu pula ketika berhadapan dengan massa Capres 02," sambung Jupendri.