Ustadz Fuadh Naim : K-pop Mempromosikan LGBT dan Seks Bebas Bagi Umat Muslim
RIAU24.COM - Seorang ustadz yang populer di media sosial, Fuadh Naim, telah mengatakan kepada umat Islam untuk menjauh dari budaya populer Korea Selatan, mengklaim bahwa drama dan musiknya membuat orang-orang terkena gaya hidup lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) dan seks bebas.
Fuadh, yang mengakui bahwa ia sebelumnya tersapu oleh Gelombang Korea, mengatakan citra LGBT, seperti "skinship", sebuah istilah Korea yang mengacu pada kedekatan fisik yang dekat antara idola pria, umumnya terlihat di panggung dan di luar.
Alih-alih merasa tidak nyaman dengan perilaku seperti itu, penggemar lebih senang melihat idola mereka saling menyentuh, kata sang ustadz.
Beberapa penggemar K-pop biasanya memberikan julukan untuk idola yang mereka sukai, seperti "Chanbaek" untuk Chanyeol dan Baekhyun dari boy band EXO; dan "Jihope" untuk Jhope dan Jimin, anggota BTS sensasi K-pop.
"Gelombang Korea menawarkan sesuatu yang menarik, dan menyegarkan seperti air, yang benar-benar menarik umat Islam ke api neraka," kata Fuadh dalam sebuah kajian forum pembelajaran Islam di sebuah masjid di Jakarta Selatan pada hari Selasa.
"Mulai hari ini, mari kita maju terus dan mencurahkan isi hati kita untuk Allah dan nabi Muhammad."
Fuadh, yang memiliki lebih dari 55.600 pengikut di Instagram, berkampanye melawan Gelombang Korea dan meminta penggemar Muslim K-pop untuk bertobat.
Seorang siswa spiritual dari pengkhotbah terkenal Felix Siauw, seorang Tionghoa-Indonesia yang memeluk Islam, Fuadh telah mengunjungi 30 kota di seluruh negeri untuk menyampaikan pesannya. Dia mengatakan dia berencana untuk mengunjungi lebih banyak tempat segera.
"Saya mendapat dukungan dari banyak orang yang memiliki keprihatinan tentang moralitas generasi muda kita," kata Fuadh setelah forum.
Ridha Nadhira Febyani, yang datang ke Jakarta dari kota tetangga Tangerang di Banten, mengatakan dia menghadiri forum itu karena dia ingin tahu tentang bagaimana Islam memandang "penjelajahan", atau kecenderungan seorang wanita untuk menyembah berhala.
"Saya akan meninggalkan kebiasaan menonton K-drama atau mendengarkan K-pop," kata perempuan berusia 19 tahun, yang merupakan penggemar boy band Korea Big Bang.
R24/DEV