Banyak Rumah Rusak Akibat Gempa, masyarakat Solok Selatan Butuh Tenda dan Logistik
RIAU24.COM - Gempa bumi berkekuatan 5,6 skala Richter yang mengguncang Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis 28 Februari 2019 kemarin, membuat banyak rumah dan bangunan masyarakat menjadi rusak.
Saat ini, mereka butuh tenda darurat sebagai tempat berlindung, selain logistik khususnya makanan siap saji. Sejauh ini, Pemkab Solok Selatan telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari.
Mulai malam hingga Jumat 1 Maret 2019 pagi tadi, kebanyakan masyarakat memilih tidur di tenda-tenda darurat seadanya. Mereka masih khawatir, jangan-jangan gempa kembali terulang. Tenda-tendar tersebut dibangun ala kadarnya di depan rumah atau bangunan yang rusak. Tidak ada dinding untuk menghambat dinginnya udara malam.
Kondisi itu dibenarkan Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan, Johny Hasan Basri. Dilansir republika, sesuai data terbaru, ada 398 rumah warga yang rusak akibat digoncang gempa. 95 di antaranya rusak berat.
Selain itu, gempa juga merusak 14 unit fasilitas umum berupa, tempat ibadah, kesehatan dan sekolah. Sebanyak 55 warga mengalami luka-luka. Para korban, sebagian dirawat di Puskesmas Mercu dan Puskesmas Abai.
Hal senada juga dilontarkan Wakil Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman. Menurutnya, masih banyak masyarakat Solsek yang terdampak gempa, tidak mau tinggal di rumah karena masih trauma.
Bahkan banyak warga yang ingin ditempatkan di tempat penampungan. Oleh sebab itu, tenda-tenda yang layak sangat dibutuhkan saat ini.
Di samping itu, logistik siap saji juga merupakan kebutuhan yang sangat mendesak karena alat dapur tidak berfungsi lantaran hancur.
“Yang mendesak saat ini adalah tenda-tenda darurat, tempat penampungan sementara, karena tidak semua masyarakat ini, mau tinggal di rumahnya karena trauma," ungkapnya. ***