RIAU24.COM - Ilmuwan Amerika telah mengembangkan cara yang lebih efektif untuk mendaur ulang plastik sekali pakai yang terbuat dari bahan poliester umum, yang dapat membantu memintas samudera dari limbah plastik dengan segera memulai pasar plastik daur ulang.

Para peneliti dari US National Renewable Energy Laboratory (NREL) mengkombinasikan polyethylene terephthalate (PET) reklamasi dengan molekul yang berasal dari biomassa limbah pabrik untuk menghasilkan dua jenis plastik yang diperkuat serat, yang dua hingga tiga kali lebih berharga daripada PET asli, menurut untuk studi yang dipublikasikan pada hari Rabu di jurnal Joule.

PET adalah bahan yang kuat, ringan dan tahan air yang banyak digunakan dalam botol minuman, pakaian dan karpet. Dapat didaur ulang, tetapi cenderung memiliki nilai lebih rendah dari aslinya dan hanya dapat direproduksi sekali atau dua kali.

"Daur ulang PET standar hari ini pada dasarnya adalah 'downcycling,'" kata penulis senior kertas Gregg Beckham dengan NREL.

Proses baru 'mengangkut' PET menjadi bahan komposit bernilai tinggi yang tahan lama, yang akan digunakan di bagian mobil, bilah turbin angin atau papan selancar, kata Beckham.

Meskipun masih dalam tahap penelitian, para peneliti memperkirakan bahwa produk komposit akan membutuhkan energi 57 persen lebih sedikit daripada proses daur ulang saat ini dan akan memancarkan gas rumah kaca 40 persen lebih sedikit daripada produksi plastik standar yang diperkuat serat.

Tetapi para peneliti masih harus menguji proses skalabilitas untuk menentukan seberapa baik itu mungkin dalam pengaturan manufaktur, menurut penelitian.

 

 

 

R24/DEV