Tiga Golongan ini Akan Dijamin Oleh Rasulullah Untuk Masuk Surga
RIAU24.COM - Amalan merupakan salah satu dari banyak hal yang membuat seorang masuk surga. Karena itu, Nabi Muhammad SAW banyak mewariskan hadist yang berisikan amalan-amalan yang bisa dikerjakan selama hidup di dunia ini, sebagai bekal esok di akhirat.
Dikutip dari Bincangsyariah.com, Sabtu, 23 Maret 2019, sekecil apa pun amal kebaikan yang dikerjakan di dunia, maka akan mendapatkan balasan jua. Memperbanyak amal selama hidup di dunia tidak akan membuat seseorang menjadi rugi. Hal itulah jalan sesungguhnya menuju surga. Sebagaimana ayat di bawah ini:
وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Itulah surga yang dikaruniakan untuk kalian, disebabkan amal saleh kalian dahulu di dunia” (QS. Az-Zukhruf : 72).
zxc1
Dalam sebuah hadist, Rasulullah mengatakan secara langsung golongan-golongan yang sudah dijamin menjadi penduduk surga. Golongan istimewa tersebut adalah sebagai berikut:
أهل الجنة ثلاثة: ذو سلطان مقسط متصدق موفق ، ورجل رحيم رقيق القلب لكل ذي قرب ومسلم، وعفيف متعفف ذو عيال
“Ahli surga itu tiga golongan, yaitu orang yang memiliki kekuasaan yang adil dan disetujui rakyatnya, pria yang lemah lembut hatinya terhadap kerabat dan Muslim, dan orang miskin yang menjaga kehormatan keluarganya” (HR Muslim).
Seseorang yang memiliki kekuasaan, lantas ia memimpin dengan adil, Allah akan mencintainya, tidak saja di dunia tetapi juga di akhirat. Pemimpin yang adil sangat diperlukan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, damai dan sejahtera.
Dari seorang pemimpin yang adil akan lebih menjamin ketenteraman dalam masyarakat. Maka itu, Allah menjaminnya surga di hari esok.
Begitu juga dengan orang yang berhati lemah lembut, ia akan mendapat jaminan surga dari Allah. Bersikap lemah lembut kepada sesama bukan berarti selalu lemah dalam sebuah kondisi, melainkan santun dalam bersikap.
zxc2
Seperti inilah yang akan senantiasa menghiasi dirinya. Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah hadits:
فَإِنَّ الرِّفْقَ لَمْ يَكُنْ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ نُزِعَ مِنْ شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ شَانَهُ
“Sesungguhnya lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan memperkeruhnya.”
Terakhir adalah orang miskin yang bisa menjaga kehormatannya. Orang miskin yang tidak menyerah dengan keadaan dan dia tetap bekerja sebisanya demi kehormatan keluarganya, pantang baginya menjadi seorang pengemis. Cukup baginya berusaha dan pasrahkan urusan rezekinya kepada Allah.