RIAU24.COM - Untuk mengatasi kebarakan hutan dan lahan di Provinsi Riau sepanjang 2019 ini, tercatat sudah 19 juta liter air telah habis digunakan oleh Satuan Tugas (Satgas) Karhutla dengan menggunakan delapan unit Helikopter.
Disampaikan Wakasatgas Karhutla Riau, Edward Sanger menjelaskan hingga saat ini penanggulangab karhutla masih terus dilakukan oleh tim darat dan udara.
"Tim terpadu masih terus bekerja, sejauh ini sudah 19 juta liter air yang dikerahkan ke titik-titik api dengan operasi Water Booming," ujar Edward, Senin (15/4/2019) siang.
Edward menuturkan sejauh ini, dua helikopter andalan Satgas Karhutla yang saat ini aktif dalam membantu mengatasi sebaran titik-titik api di Riau yaitu Kamov KA-32 dan Mi8-MTV.
"Keduanya telah mengangkut 12,6 juta liter air, sisanyanya diangkut oleh Helikopter bantuan dari pemerintah, TNI dan pihak perusahaan Swasta," ungkapnya.
Edwar mengatakan total terdapat 11 helikopter yang memperkuat Satgas Karhutla Riau. Namun, tidak semuanya ditujukan melakukan operasi pengeboman air.
Dari 11 unit helikopter, tiga diantaranya digunakan untuk patroli rutin sementara delapan yang berukuran lebih besar dimanfaatkan pengeboman air.
"Selain 11 Helikopter, ada dua pesawat dari TNI AU yakni Cassa 212 dan Cessna 152 untuk kegiatan modifikasi cuaca," terangnya.
Untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), sepanjang 2019 ini telah menghabiskan 42 ton garam dengan 54 kali penerbangan.
Sebagai mana diketahui, sebanyak 2.912 hektare lahan di Provinsi terbakar sepanjang 2019 ini. Kebakaran terjadi di hampir diseluruh kabupaten di Riau, karhutla yang teeluas terjadi di Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Meranti, dan Siak.
Sejauh ini Gakkum Provinsi Riau telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka pembakar Lahan.