100 Penggiat Literasi Ikuti Workshop Literasi di Perpustakaan Kabupaten Siak
RIAU24.COM - SIAK - Untuk mendorong minat baca dan budaya menulis masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Siak memfasilitasi pelaksanaan Workshop Literasi Budaya bertema "Melestarikan Sastra Lisan").
Workshop yang digelar sehari tersebut diikuti berbagai lapisan masyarakat. Sebanyak 100 peserta mulai dari anak-anak, pemuda, ibu rumah tangga, pegiat literasi, pustakawan kampung, pustakawan sekolah, mahasiswa, dan dosen, hingga penghulu kampung dan aparatur kecamatan tampak antusias mengikuti kegiatan.
Kadis Perpustakaan M Arifin memberikan apresiasi melihat antusiasme peserta yang begitu tinggi mengikuti workshop tersebut. Terbukti dengan target 60 orang peserta, membludak yabg mau berpartisipasi menjadi 100 orang.
Ia mengatakan sesuai fungsinya, perpustakaan bertujuan mencerdaskan kehidupan berbangsa. Untuk itu pihaknya siap betransformasi perpustakaan memberikan layanan berbasis inklusi sosial untuk masyarakat, lewat program literasi untuk kesejahteraan.
"Saat ini perpustakaan bukan hanya tempat membaca dan deposit buku saja, tetapi lebih kepada tempat untuk belajar, berlatih, dan mengembangkan diri hingga tercapai kehidupan yg lebih berkualitas dan sejahtera" sebut Muhammad Arifin.
Selanjutnya dalam transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tsb bgm kita perlibatkan masyarakat di perpustakaan dgn kegiatan mengajak pemuda menjadi generasi yg berkualitas, perempuan dg kegiatan pemberdayaan, ekonomi keluarga meningkatkan kesejahteraan, kegiatan sosial budaya untuk memacu kreatifitas, kegiatan kewirausahaan
Tujuan workshop ini kata dia, ialah untuk membangun kebiasaan membaca dan menulis sehingga mampu menghasilkan sebuah karya tulis.
"Workshop Literasi ini dimaksudkan untuk membangun kebiasaan membaca dan menulis sehingga mampu menghasilkan sebuah karya tulis" kata dia.
Yang tidak kalah penting kata Arifin, tujuan workshop juga dalam rangka memberi pemahaman yang benar tentang literasi dan manfaatnya juga tercermin dalam mengidentifikasi, menginterpretasikan terhadap informasi yg kita baca utk ditransformasikqn dg kegiatan produktif utk kesejahteraan dan juga , melatih pembiasaan literasi (baca tulis) sebagai kebutuhan, serta menghasilkan karya literasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital.
3 Narasumber turut berbagi pengalaman dan wawasan dalam kegiatan tersebut. Sekretaris Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak Zulikram misalnya, dalam workshop memberikan materi terlait pentingnya minat baca dan strategi penerapan literasi keluarga, sekolah dan kampung.
Kemudian materi teknik bercerita "story telling" berbasis kearifan lokal dan tehnik menulis dan membaca puisi oleh Tengku Zulkarnain Al Idrus dari Pengat Production, selaku penyair dan seniman asli Kabupaten Siak. Terakhir, materi seputar teknis dan jenis-jenis sastra lisan dipaparkan oleh Kepala SMP 1 Mempura Winda Harniati.
Ketua Pelaksana kegiatan Anita mengatakan, workshop ini salah satu upaya pelestarian budaya sastra lisan melayu dikalangan generasi muda dan kaum ibu, seperti syair yang sarat petuah nilai moral yang tinggi.
Kegiatan tersebut mendapat tanggapan positif dari Yurnalis, salah seorang guru yang menjadi peserta asal SDN 01 Sungai Mandau, yang mengaku banyak mendapat ilmu bermanfaat lewat kegiatan ini.
"Kagiatan ini sangat menarik dan saya merasa puas meski pelatihan ini hanya sehari" ujarnya.
Menariknya, pihak penyelenggara memberikan doorprize kepada peserta yang memakai kebaya dalam rangka Hari Kartini, berupa makanan lokal khas Siak.***
R24/phi/lin