Indonesia Membantah Kepemilikan Saham Shell Dalam Proyek Masela
RIAU24.COM - Ketua Hulu Badan Pengatur Minyak dan Gas Bumi (SKKMigas) Dwi Soetjipto mengatakan bahwa Royal Dutch Shell membantah laporan spekulatif yang mengklaim perusahaan akan menjual sahamnya dalam proyek gas alam cair (LNG) Abadi dari Blok Masela yang kaya gas.
"Secara informal, Shell telah memberi tahu kami bahwa tidak ada rencana untuk menjual saham mereka dan jika saya tidak salah, perusahaan berjanji untuk mengeluarkan pernyataan resmi tentang hal itu hari ini," kata Dwi kepada pers hari Rabu.
Sementara itu, juru bicara Shell Indonesia Rhea Sianipar tidak mengkonfirmasi atau membantah laporan itu, mengatakan bahwa perusahaan "tidak akan mengomentari rumor atau spekulasi pasar".
"Saat ini, kami hanya fokus dan terus bekerja sama dengan Inpex sebagai operator utama, dalam proses untuk menyelesaikan rencana pengembangan proyek [PoD]," katanya.
Pada hari Jumat, Reuters menerbitkan sebuah artikel mengutip sumber industri dan perbankan yang mengatakan bahwa Shell akan menjual 35 persen sahamnya dalam proyek Abadi LNG senilai US $ 15 miliar di Blok Masela.
Lebih lanjut, laporan itu mengatakan bahwa Shell ingin menjual sahamnya untuk mengumpulkan sekitar $ 1 miliar untuk membantu membiayai pembelian perusahaan energi Inggris, BG Group, senilai $ 54 miliar pada tahun 2015.