Hadapi Tekanan AS, Presiden Iran Serukan Persatuan
RIAU24.COM - Presiden Iran Hassan Rouhani menyerukan persatuan di antara faksi-faksi politik guna menghadapi tekanan Amerika Serikat (AS). Hal ini dimintanya karena kondisi saat ini lebih sulit daripada yang terjadi selama perang 1980-an dengan Irak.
"Hari ini, tidak dapat dikatakan apakah kondisinya lebih baik atau lebih buruk daripada periode perang (1980-88), tetapi selama perang kita tidak memiliki masalah dengan bank kita, penjualan minyak atau impor dan ekspor, dan hanya ada sanksi pada pembelian senjata,”ujar Rouhani, menurut kantor berita resmi Iran, IRNA.
"Tekanan oleh musuh adalah perang yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah revolusi Islam kita...tapi saya tidak putus asa dan memiliki harapan besar untuk masa depan dan percaya bahwa kita dapat melewati kondisi sulit ini asalkan kita bersatu,"lanjut Rouhani kepada aktivis dari berbagai faksi seperti dikutip Sindonews mengutip dari Reuters, Minggu 12 Mei 2019.
Diketahui, kelompok garis keras telah mengkritik Rouhani setelah Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 dengan kekuatan dunia dan menerapkan kembali sanksi tahun lalu. Presiden pragmatis itu juga telah ditinggalkan oleh beberapa sekutunya yang moderat.