Semakin Memanas Dengan Iran, Trump Kerahkan 1.500 Tentara Tambahan
RIAU24.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya memutuskan untuk mengerahkan sekitar 1.500 tentara tambahan ke Timur Tengah untuk menghadang pasukan Iran jika terjadi pertempuran antar kedua negara itu.
Trump mengatakan tujuan pengerahan ribuan tentara tersebut adalah untuk perlindungan terhadap pasukan Amerika Serikat yang berada di Timur Tengah.
"Kami ingin memiliki perlindungan di Timur Tengah. Kami akan mengirimkan sejumlah kecil pasukan," kata Trump, seperti dikutip Sindonews mengutip Reuters, Sabtu 25 Mei 2019.
"Saat ini, saya tidak berpikir Iran ingin bertarung. Dan saya tentu tidak berpikir mereka ingin bertarung dengan kami," ujarnya.
Pemerintahan Trump telah memberi tahu Kongres sebelumnya pada hari Jumat tentang rencana pengerahan pasukan.
Menurut salinan pemberitahuan yang diperoleh oleh kantor berita Associated Press, pasukan akan berjumlah kira-kira 1.500 dan akan dikerahkan dalam beberapa minggu mendatang."Dengan tanggung jawab utama dan kegiatan mereka bersifat defensif," bunyi pemberitahuan pemerintah Trump.
Pada jumpa pers Pentagon pada hari Jumat, para pejabat mengatakan AS berencana untuk mengirim 900 pasukan lagi, termasuk insinyur dan satu skuadron pesawat tempur, ke Timur Tengah untuk meningkatkan pertahanan AS dan memperluas penempatan sekitar 600 personel yang siaga dengan rudal Patriot.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menegaskan kembali penolakan negaranya atas peningkatan pengerahan militer AS ke wilayah tersebut. Sikap Zarif disampaikan saat berkunjung ke Pakistan.
"Iran akan melihat akhir dari Trump, tetapi dia tidak akan pernah melihat akhir dari Iran," kata Zarif yang dikutip oleh kantor berita Fars.
Zarif mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Menteri Luar Negeri Shah Mehmood Qureshi dan panglima militer Jenderal Qamar Javed Bajwa.
"Perang tidak untuk kepentingan siapa pun dan semua pihak perlu melakukan upaya untuk menjauhkan konflik dari kawasan itu," kata Jenderal Bajwa.
Awal bulan ini, AS mengirim Kelompok Tempur Kapal Induk USS Abraham Lincoln dan sekelompok pesawat pengebom B-52 ke Timur Tengah dengan dalih ada ancaman kredibel dari Teheran terhadap pasukan AS dan kepentingannya di Timur Tengah.