Dua Tekong Pembawa TKI, Majelis Hakim PN Bengkalis Vonis 8 Tahun Penjara, JPU Pikir-pikir
RIAU24.COM - BENGKALIS - Dua pelaku diduga sebagai tekong yang membawa TKI asal Indonesia dari Malaysia ke Indonesia yang menggunakan Speedboad, kemudian karam di perairan Selat Melaka-Bengkalis beberapa waktu lalu.
Senin 27 Mei 2019, dua terdakwa yakitu Hamid alias Boboy (31) dan Jamal merupakan warga Pulau Rupat mendapat hukuman selama 8 tahun penjara dari tuntutan JPU 12 tahun setelah divonis majelis Hakim PN Bengkalis.
Kedua terdakwa ini, menurut hakim, Boboy dan Jamal terbukti secara sah dan meyakinkan Pasal 359 KUHPidana, Pasal 120 ayat (1) Undang-undang Nomor 6/2011 tentang Keimigrasian. Vonis dibacakan Majelis Hakim, Ketua Dame P, Hakim Anggota Mohd. Rizky, dan Annisa Sitawati di Ruang Sidang Kartika PN Bengkalis.
Selain vonis 8 tahun penjara, kedua terdakwa juga wajib membayar denda sebesar Rp500 juta atau subsidair kurungan penjara selama 1 bulan. Atas putusan ini, kedua terdakwa menyatakan menerima, sedangkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) masih menyatakan pikir-pikir.
"Terdakwa nyatakan terima tapi kita JPU masih pikir-pikir," ungkap JPU, Eriza Susila, SH usai sidang kepada sejumlah wartawan.
Diketahui sebelumnya, para tekong yang divonis bersalah ini atas ditemukannya belasan mayat di wilayah Perairan Bengkalis dan sekitarnya beberapa bulan lalu.
Kemudian, Kepolisian telah melakukan penyelidikan dan memintai keterangan sejumlah saksi termasuk dua orang tekong tersebut. Dari petunjuk-petunjuk maupun bukti yang ada serta pengakuan dari kedua orang tersangka sendiri. Motif mereka adalah membawa penumpang dari Malaka, Malaysia ke Indonesia melalui jalur yang tidak resmi atau 'gelap'.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, keduanya tersebut selamat dari maut setelah beberapa jam mengapung menggunakan life jacket. Dan kemudian diselamatkan oleh awak Kapal Indomal V yang mengaku sebagai nelayan. Diselamatkannya kedua orang ini, pihak kepolisian melakukan penyelidikan.
Dari hasil interogasi, keduanya mengaku mengangkut 16 orang penumpang menggunakan speedboat dari Tanjung Keling, Malaka tujuan Teluk Ketapang, Desa Sungai Cingam dan terbalik setelah dihantam gelombang. Tersangka juga menyebutkan, menarik biaya angkutan sebesar Rp400 Ringgit Malaysia untuk perorang.***
R24/hari