Menu

Bermodalkan Rp6 Juta Raih Penghasilan Rp100 Juta, Suparman Ketagihan Jadi Petani cabe

Satria Utama 27 Jun 2019, 15:08
Suparman memanen tanaman cabenya
Suparman memanen tanaman cabenya

Jika dirinya memakai bibit cabe label, maka dalam satu tahun untuk 3 x 4 bulan/musim, insya Allah bisa menghasilkan Rp300 juta/setahun. Sementara untuk cabe lokal dirinya bisa mendapatkan 2 x musim/6 bulan.  "Dan hasilnya, baru dalam masa 2,5 bulan ini saja saya sudah menhasilkan Rp70 juta dengan harga cabe berkisar Rp50 ribu-Rp66 ribu," ujar pria yang memiliki 1 orang istri dan 4 orang anak ini.

Perusahaan Arara Abadi juga membantu alat berat untuk pengerjaan pembuatan parit pembatas agar lahan tanaman cabe tidak tergenang air jika hujan turun. "Jadi saya mengajak kawan-kawan di daerah ini, marilah jangan terpaku dengan mengharapkan hasil sawit saja. Hasil sampingan lain juga bisa kita lakukan seperti tanam sayur sayuran dan cabe seperti yang saya lakukan," ajak Suparman.

Sementara itu Tenaga Sarjana Pendamping yang merupakan asli putri daerah Desa Belutu yang juga tamatan Universitas Islam Riau, Wiwin yang direkrut oleh PT AA-SMF untuk membantu para penerima Program DMPA PT AA-SMF, didampingi Koodinator DMPA, Miswanto dan Humas PT AA-SMF Nurul Huda kepada media menjelaskan, Program Tanaman Cabe ini adalah salah satu dari beberapa kegiatan program DMPA yang ia dampingi.

"Tugas saya di antaranya adalah, bagaimana menjembatani keperluan dan kebutuhan masyarakat para penerima program DMPA kepada perusahaan PT Arara Abadi. Di antaranya, ketika ada gangguan hama penyakit, gangguan banjir jika hujan terus menerus, masalah bibit, pupuk, pemasaran, dll. Namun Alhamdulillah sudah 2 tahun ini saya jadi Tenaga Pendamping, sebelum timbul masalah tersebut, perusahaan melalui staf dan potensi yang dimiliki perusahaan, sudah cepat menangani sebelum timbul masalah, misal, pengembangan usaha, antisipasi banjir dengan mengerahkan alat berat perusahaan,” terang Wiwin.

Miswanto menambahkan, perusahaan membantu alat berat untuk membantu membuat batas parit di sekeliling pertanian cabe milik masyarakat ini, agar lahan masyarakat tidak tergenang air jika terjadi hujan lebat. Di samping pertanian cabe, perusahaan juga mempunyai Program DMPA untuk peternak kambing.

"Alhamdulillah berkembang cukup baik yang jumlahnya sudah 2x lipat dari jumlah awal, dan masyarakat sudah banyak menikmati peternakan kambing tersebut dengan cara menjualnya,”  kata Miswanto.***

Sambungan berita:  
Halaman: 123Lihat Semua