RIAU24.COM - SIAK - Sebanyak 131 orang Direktur/Direktris Badan Usaha Milik Kampung (BUM-Kampung) se Kabupaten Siak mengikuti Pelatihan Penyusunan dan Pengembangan Rencana Strategis Badan Usaha Milik Kampung (BUM-Kampung) di Ruang Raja Indra Pahlawan Kantor Bupati Siak, Kamis (25/7/19).
Secara resmi acara ini dibuka oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Sekretatiat Daerah Kabupaten Siak Ir Hj Robiati, dan di hadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Siak Yurnalis, Perwakilan Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau Prof Dr Ria Nely Sari beserta anggota, serta OPD terkait.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Siak Yurnalis menyebutkan, pada awalnya BumKam di Kabupaten Siak ini dulunya merupakan Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UEDSP), dan di ubah kini menjadi Badan Udaha Milik Kampung (Bum-Kampung) dan UEDSP merupakan salah satu unit usaha yang ada dalam BumKam itu sendiri.
Baca Juga: Pengungkapan Besar Kasus Narkotika di Penghujung Tahun,Polres Siak Amankan 2,6 Kg Shabu
"Dari 131 kampung dan kelurahan sudah terbentuk 131 bumkam dan bumkel, awalnya dulu dananya di support oleh pemkab siak dan pemprov riau. Sumber dana dari Provinsi ketika itu Rp17,5 miliar dan dari Pemkab Siak Rp44 miliar, total keseluruhan 61.5 miliar, dana inilah yang dikembangkan sejak tahun 2005. Saat ini dana ini sudah berkembang menjadi Rp519.136.937.170, perkembangan ini luar biasa selama 13 tahun dengan persentase 802% dan rata-rata perkembangan pertahun 80,2%" sebutnya.
Perkembangan BumKam ini luar biasa, lanjut Yurnalis, untuk di ketahui bersama BumKam Kabupaten Siak memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli kampung nomor 2 di Provinsi Riau. Namun jangan berpuas diri, karena Siak masih kalah dengan Rokan Hulu, maka dari itu di tunggu tangan-tangan dingin untuk menumbuhkembangkan BumKam ini.
Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau Prof. Dr. Ria Neli Sari menjelaskan, Bumkam merupakan salah satu hal yang perlu di dukung perkembangannya, dan ini merupakan salah satu nawa cita dari persiden RI. Perlunya dukungan terhadap hal demikian, karena pada prinsipnya sekarang yang ingin dibangun adalah bagaimana desa bisa mampu, berkembang dan menggerakkan ekonominya sendiri, itu adalah tujuan dari adanya bumkam.
"Kami ingin berbagi cerita bagaimana caranya kita bisa meningkatkan peran bumkam di masyarakat. Saat ini bumkam di siak sudah mulai bagus, siak salah satu kalau tidak salah kabupaten yang pertama sekali seluruh desanya memiliki bumkam, awal-awal berdiri bumkam tidak semua kabupaten yang membuka bumkam. Jadi saya fikir pemerintah kabupaten siak sudah cukup baik dan maju kedepan memajukan desa melalui bumkam," ujarnya.
Sementar itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Siak Ir Hj Robiati, dalam sambutannya menyampaikan harapannya kepada Direktur/Direktris BumKam untuk bersungguh-sungguh mengembangkan BumKam ini sesuai dengan peraturan-peraruran yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
Baca Juga: Upacara Hari Ibu ke-96 di Siak: Momentum Persatuan dan Dedikasi Perempuan Membangun Bangsa.
"Kalau bisa, tolong gali potensi ekonomi desa dan jangan hanya simpan pinjam saja, unit -unitnya itu tolong dikembangkan lagi, apa yang menjadi potensi unggulan di desa bapak tolong dikoordinir. Sehingga nanti apa yang menjadi tujuan dari bumkam ini untuk meningkatkan PAD desa bisa berjalan, dan kemudian sinergikan antara lembaga-lembaga ekonomi lain yang ada di kampung supaya ini berkembang," ucapnya.
Lebih lanjut Robiati juga mengharapkan kepada para peserta pelatihan untuk untuk serius dan bersungguh-sungguh mendengarkan apa yang diberikan oleh narasumber beserta tim. "Kalau kita bersinergi insyaallah itu akan menjadi hal luar biasa yang nantinya akan membawa keberkahan dan keberhasilan bagi kita dalam mnnjalankan bumkam," pungkasnya.***
R24/phi/lin