Gubri Minta DDII Riau Ikut Membangun Ekonomi Syariah dan Penanggulangan Narkoba
RIAU24.COM - PEKANBARU - Gubernur Riau, H. Syamsuar mengajak para pengurus dan aktivis Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Riau untuk ikut berperan dalam membangun ekonomi syariah sekaligus menanggulangi maraknya narkoba di Provinsi Riau.
Pernyataan itu disampaikan Gubri Syamsuar dalam pidato pengarahannya pada Pelantikan Pengurus DDII Riau periode 2019-24 di Balai Serindit Gedung Daerah, Pekanbaru, Jumat pagi (26/7).
Pengurus DDII Riau diketuai oleh H. Rustam Effendy, MA dilantik oleh Wakil Ketua DDII Pusat, H. Amlir Syaifa Yasin, Lc MA. SK Pengurus dibacakan oleh Wakil Sekjen, Dr. Taufik Hidayat.
Tampak hadir dalam acara itu,
Karo Kesra, Masrul Kasmi, Kakanwil Depag Riau, Dr. Mahyuddin, unsur Forkopinda, sejumlah Rektor Universitas Islam dan para undangan. Selain itu hadir pula unsur Laznas DDII Pusat dan Daerah, Utusan DDII Kabupaten/ Kota dan yayasan/ lembaga terkait dengan DDII Riau.
Gubri Syamsuar selanjutnya mengemukakan, kegiatan dakwah tak boleh berhenti. Sebab, sejarah bangsa Indonesia tak bisa lepas dari dakwah. Oleh sebab itu, keberadaan DDII sebagaimana diikearkan perlu memelihara NKRI.
Dikatakan, negara Indonesia akan maju apabila dibangun dengan semangat kebersamaan. Dalam hal membangun daerah dslam situasi yang damai, pihak Pemrov Riau siap bekerjasama dan membantu aktivitas DDII.
''Pembangunan umat harus jadi perhatian terutama masih adanya'warga miskin. Hal yang memptihatinksn justru ada warga miskin yang sudah terimbas dengan hal-hal yang tak diinginkan,'' ujar Syamsuar.
Khusus mengenai penguatan ekonomi umat, kata Gubri, kini Riau sedang menggiatkan gerakan wakaf dan zakat untuk ekonomi umat. "Khutbah dan materi dakwah diimbau untuk ikut membangkitkan wakaf dan zakat agar bisa membangkitkan ekonomi umat. Saya terkejut ada pengusaha yang membayar zakat di atas 10 M. Potensi ini dapat diefektifkan dengan mengumpulkan para pengusaha pengusaha. Riau juga punya misi untuk meningkatkan kualitas SDM Riau. Hal ini sejalan dengan program ICMI yang pernah disampaikan Prof. Jimly. sebagai penciptaan entrepreneur Islam,'' kata mantan Bupati Siak ini.
Gubri juga merasa prihatin dengan maraknya narkoba di Riau sehingga menjadi salah satu masalah berat. Bahkan Riau beada di urutan kelima dalam aktivitas penyalahgunaan narkoba.
''Harga narkoba seperti sabu-sabu 1 kg bisa mencapai Rp. 1 M. Bahkan selain oknum tertentu ada pula masyarakat yang terlibat. Ada anak SD di Kepulauan Meranti yang ikut jual narkoba. Rupat saat ini menjadi wilayah pengedaran narkoba tertinggi di Riau,'' kata Syamsuar.
Syamsuar juga mengajak DDII untuk ikut berpartisipasi dalam destinasi pariwisata halal termasuk sertifikasi halal.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DDII Riau, H. Rustam Effendy, MA menceritakan pertemuannya dengan Ketua DDII Pusat, Muhammad Siddik di tahun 1980 di Arab Saudi. DDII bertekad ikut membangun Riau dan mendukung program Gubri termasuk pembangunan ekonomi syariah.
Rustam mengutip pesan Alm. M. Natsir yakni lakukanlah perbuatan yang disenangi Allah, perbuatan baik dan
kerjakan hal yang mudah dilakukan serta mulai dari hal yang sudah ada.
Sementara Wakil Ketua DDII Pusat, H. Amlir Syaifa Yasin, Lc MA mengisahkan awal berdirinya DDII tahun 1967 dan peran M. Natsir dalam mempersatukan Indonesia.
''Pak Natsir setelah lepas dari penjara bersama sejumlah tokoh Islam di antaranya .Syafruddin Prawiranegara, Moh. Roem, Burhanuddin Harahap mendirikan Masyumi. Dalam hal ini, Pak Natsir menegaskan sejak dulu bahwa keIndonesiaan dan keIslaman tidak terpisah Begitu pula . Islam dan nasionalisme itu juga tak terpisah,'' kata Alwir. ***
R24/rls