Buntut Perusakan Sang Saka Merah Putih, 43 Mahasiswa Diamankan dari Asrama Papua
"Satu hal yang paling penting yang kami perlu garis bawahi bahwa tidak ada isu ataupun fakta pengusiran mahasiswa ataupun warga Papua di Jalan Kalasan atau di Surabaya," kata dia.
Lebih lanjut, kata Leo, polisi akan tetap menjaga hak seluruh warga negara Indonesia yang tengah berada di Surabaya, termasuk mahasiswa Papua. Jika proses hukum telah selesai maka mahasiswa yang tak terbukti bersalah akan dikembalikan ke asrama.
Untuk diketahui, ricuh di asrama Papua bermula dari peredaran foto bendera Merah Putih yang rusak di depan asrama tersebut di sejumlah grup WhatsApp.
Hal itu diungkapkan salah satu perwakilan organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) Muhammad yang juga mendatangi asrama tersebut, Jumat (16/8) malam.
"Sang saka merah putih dipatah-patahkan di buang di selokan. Itu saya lihat di grup WhatsApp aliansi pecinta NKRI. Ini saya tunjukkan fotonya," terangnya.
Mengetahui hal itu, ia bersama sejumlah elemen masyarakat yang lain pun mendatangi asrama dua lantai tersebut. Suasana ricuh pun sempat terjadi.