Penasihat KPK Ini Akan Mundur Sebelum Pelantikan Firli
RIAU24.COM - Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Mohammad Tsani Annafari menyatakan akan mundur dari posisinya. Adapun alasannya Tsani tak ingin bekerja untuk lembaga yang integritas pimpinannya meragukan.
Hal itu disampaikannya pasca terpilihnya Irjen Pol Firli Bahuri sebagai ketua KPK periode 2019-2023 lewat proses di Komisi III DPR, tengah malam tadi. Sosok Firli sendiri terbilang kontroversial karena melakukan pelanggaran etik saat menjabat Deputi Penindakan KPK.
"Iya (mundur) itu kan saya sudah ucapkan semuanya sudah tahu," kata Tsani melansir dari CNNIndonesia.com, Jumat 13 September 2019.
"Yang pasti saya tidak mau menjadi kaki tangan atau melayani orang-orang yang saya tidak bisa yakni integritasnya dan juga saya tidak yakin agenda-agenda pemberantasan korupsinya," tambah dia.
Ia pun mengaku kini tengah berada di gedung Merah Putih KPK sejak pukul 07.00 WIB. Tsani menyatakan dirinya masih akan terus bekerja dengan baik hingga pelantikan pimpinan dilakukan.
"Saya akan bekerja dengan pimpinan (yang saat) ini, bahu membahu dengan seluruh insan KPK yang di dalam sampai sebelum tanggal pelantikan pimpinan yang baru," ucap dia dengan tegas.
Ditanyai tanggapannya terkait terpilihnya Firli, Tsani tidak mau berkomentar.
"Nanti saya dianggap berpolitik. Saya bekerja saja, itu nanti ekspresi saya lihat apa yang saya kerjakan," ujar Tsani.
Soal rencana mundur andai Firli terpilih memimpin KPK itu pernah diungkapkan Tsani sebelumnya. Pada 25 Agustus lalu, Tsani mengatakan dirinya akan memilih mundur andai orang-orang yang bermasalah malah dipilih memimpin KPK.
Kala itu, Tsani tidak menyebut secara gamblang soal nama-nama Capim KPK yang disebutnya bermasalah. Dia hanya mengatakan pernah memeriksa bukti-bukti pelanggaran etik calon yang bersangkutan. Dia yakin pelanggaran itu memang terjadi.