RIAU24.COM - Kepala Tim Pengembangan Ekonomi BI Riau Iskandar menyebutkan jika pada Triwulan ke ll 2019, berdasarkan year on year (yoy) perekonomian Riau tumbuh 2,80 persen. Pertumbuhan ini sedikit melambat jika dibandingkan dengan triwilan I yang tercatat 2,87 persen.

"Perlambatan utamanya disebabkan karena masih berlanjutnya kontraksi di sektor pertambangan migas sejalan dengan natural declining lifting minyak bumi di tengah belum adanya investasi bcsar karena beralihnya kontrak pengclolaan Blok Rokan pada 2021," kata Iskandar.

Dia menjelaskan, perlambatan yang lebih dalam tertahan karena kuatnya pertumbuhan sektor industri pcngolahan sejalan dengan tingginya penyerapan 820 domestik dan meningkatnya kinerja industri pulp dan kertas.

zxc1

"Bukan hanya itu saja, ekspansi di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan turut menahan perlambatan tersebut. Apalagi seiring dengan cuaca yang mendukung dan tanaman replanting yang memasuki masa panen," tuturnya.

Selain itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau yang pada triwulan II 2019 tumbuh 2,80 persen (yoy), juga masih lebih rendah dibandingkan 9 tahun terakhir yang tumbuh 3,13% (yoy).

Tak hanya itu, angka tersebut bahkan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 2010-2012 yang menyentuh angka 5-6 persen (yoy).
zxc2

"Pertumbuhan ekonomi Riau yang rendah beberapa tahun terakhir belum cukup untuk mengungkit kembali daya beIi masyarakat," tuturnya.