Ternyata Presiden Jokowi Akui Pernah Menanyakan Pertemuan Nasdem Dengan PKS
RIAU24.COM - JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat mempertanyakan 'rangkulan mesra' antara Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman.
Menurut Jokowi pertanyaan tersebut penting untuk dilontarkan karena Nasdem masih satu koalisi mendukung pemerintahannya.
zxc1
Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara peringatan ulang tahun ke-55 Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6 November 2019).
Awalnya, Jokowi menyapa para tamu-tamu yang hadir seperti mantan wakil presiden Jusuf Kalla, dan para tokoh senior Golkar. Ketika menyapa para ketua umum partai Jokowi melontarkan godaannya untuk Surya.
zxc2
Jokowi menambahkan, wajah Surya terlihat lebih cerah karena habis berangkulan dengan Sohibul. "Saya tidak tahu maknanya tapi rangkulannya tidak biasa. Tidak pernah saya dirangkul seperti itu," ungkapnya.
Dirinya pun menjelaskan, telah menanyakan maksud pertemuan Surya dengan petinggi partai oposisi pemerintah ini saat keduanya bertemu di ruang tunggu. "Saya tanya ada apa tapi jawabnya lain waktu. Saya tanya dong karena beliau masih di koalisi pemerintah," ucap dia.
Seperti diketahui, Surya dan Sohibul bertemu pada Rabu, 30 Oktober 2019 di Kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Usai bertemu keduanya mengekspresikan kedekatannya dengan berangkulan.
Adapun poin kedua, NasDem dan PKS sama-sama mengedepankan akhlak karimah saat mengeluarkan pernyataan di depan publik.
Willy mengungkapkan NasDem dan PKS sejatinya memiliki rencana sejak dua tahun lalu untuk mengadakan workshop komunikasi politik bagi para kadernya. Sementara poin terakhir adalah, kedua partai sepakat menjaga nilai-nilai kebangsaan Pancasila dan memerangi radikalisme serta intoleransi.
Sementara itu, berdasarkan sebuah rekaman video di media sosial Twitter beredar pernyataan Jokowi yang mengungkapkan siap merangkul siapapun juga yang bersebrangan dengan diri pada saat Pilpres. Namun tidak bagi PKS.
Hal ini pun sempat disindir oleh manrtan kader PKS Fahri hamzah bahwa ada partai yang sangat berharap diajak tetapi tidak akan diajak. (R24/Bisma)