Israel Akui Bantu Kurdi Suriah yang Diinvasi Turki
RIAU24.COM - Isreal mengakui memberikan bantuan kepada pasukan Kurdi Suriah yang jadi target invasi militer Turki dalam sebulan terakhir. Rezim Zionis memandang Kurdi Suriah sebagai penyeimbang pengaruh Iran.
Pengakuan soal bantuan itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Tzipi Hotovely di hadapan parlemen setempat pada hari Rabu. Dia juga mengaku Israel mengadvokasi musuh Ankara itu dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS).
"Israel telah menerima banyak permintaan bantuan, terutama di bidang diplomatik dan kemanusiaan," kata Hotovely. "Kami mengidentifikasikan diri dengan kesedihan mendalam Kurdi, dan kami membantu mereka melalui berbagai saluran," ujarnya, dikutip Sindonews mengutip Reuters, Kamis 7 November 2019.
Ankara telah melancarkan serangan yang menargetkan milisi YPG Kurdi di Suriah timur laut setelah AS menarik sekitar 1.000 tentaranya di wilayah tersebut awal Oktober lalu. Langkah Washington itu telah dianggap Kurdi sebagai pengkhianatan mitra dalam memerangi kelompok Islamic Staet of Iraq and Levant/Syria (ISIL/ISIS).
Hotovely tidak merinci bantuan Israel yang diberikan. "Selama dialog dengan Amerika ...,kami menyatakan kebenaran kami tentang Kurdi...dan kami bangga telah mengambil sikap bersama orang-orang Kurdi," paparnya.
Israel telah menjaga hubungan militer, intelijen dan bisnis secara diam-diam dengan Kurdi sejak 1960-an. Pemerintah negara Yahudi itu melihat Kurdi kelompok etnis minoritas yang terpecah di Irak, Turki, Suriah dan Iran sebagai penyangga terhadap musuh bersama.