Soal Kelangkaan Elpiji Bersubsidi, Ini Jawaban Kadisdagperin Bengkalis
RIAU24.COM - BENGKALIS- Pihak Dinas (Kadis) Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Bengkalis angkat bicara soal keluhan gas 3 kilogram langka. Padahal pangkalan gas menyebut kuota elpiji 3 kg yang masuk masih normal.
Kepala Dinas (Kadis) Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Bengkalis Indra Gunawan mengatakan kelangkaan gas 3 kg saat ini kemungkinan banyak permintaan. "Saya juga tidak tau terkadang ada permintaan yang tinggi. Apakah permintaan atau kebutuhan diakhir ahir ini meningkat sehingga mereka mencari elpiji yang murah apalagi hanya separuh harga," sebut Kadisdagperin Indra Gunawan, Kamis 14 November 2019.
zxc1
"Kalau di elpiji ini, itu bisa mendapat keuntungan lebih besar, karena separuh harga. Dibanding dengan dengan gas yang ukuran 5,5 kg atau yang 12 kg. Kenapa mereka mencari yang kecil, lantaran gas elpiji 3 kg itu hanya beharga Rp21 ribu," sebut Indra Gunawan lagi.
zxc2
Diutarakan Kadisdagperin lagi, dengan kelangkaan ini, diduga memang ada permintaan yang tinggi. Disinggung apakah ada tindakan tegas dari Disdagperin. Indra Gunawan menerangkan soal penindakan tegas itu tidak bisa, gawenya Disdagperin hanya melakukan pemantauan dan melaporkanya.
"Dan masalah gas elpiji ini, kami sudah ada ide, bersama kepala bidang, pihak Pertamina dan para agen gas elpiji ini, agar mencari solusi seperti apa jalan keluar soal kelangkaan gas ini. Apakah ada nantik semacam kuota tertutup, dan apakah bisa diterapkan serta ada pembatasan pembatasan seperti apa. Karena saya nilai selama ini bebas. Asal ada KTP di Bengkalis bisa aja mengambil gas tersebut. Itu yang akan kita bicarakan dengan kawan kawan di Pertamina maupun para agen tabung gas itu sendiri," pungkasnya. (R24/Hari)