Menu

Utang Luar Negeri RI Tembus US$395,6 Miliar

Riko 15 Nov 2019, 21:11
Ilustrasi/int
Ilustrasi/int

Pengelolaan utang pemerintah diklaim diprioritaskan untuk membiayai pembangunan, dengan porsi terbesar pada sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti jasa kesehatan, sosial, konstruksi, jasa pendidikan, administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.

Sementara, utang swasta menunjukkan perlambatan dibandingkan kuartal II 2019. Utang swasta pada kuartal III 2019 naik 10,4 persen atau lebih rendah ketimbang kuartal sebelumnya, yaitu 11,3 persen.

Utang swasta melambat karena penurunan ULN bank. Utang swasta memang didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara, sektor industri pengolahan, serta tambang dan penggalian. Adapun, pangsa pasar utang swasta mencapai 75,4 persen.


BI menyakini struktur utang Indonesia tetap sehat dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. "Kondisi tersebut tercermin, antara lain dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 36,3 persen," jelasnya.

Selain itu, utang Indonesia masih didominasi oleh utang-utang jangka panjang dengan pangsa 88,1 persen dari total ULN.

Sambungan berita:  
Halaman: 123Lihat Semua