Masih Gunakan Rokok Elektrik? Waspadai Dua Penyakit Berbahaya ini Bisa Mengintai
Ketua PDPI, dr Agus Dwi Susanto Sp.P(K) mengatakan, beberapa penelitian menunjukkan jika rokok elektrik membuat iritasi saluran napas, meningkatkan gejala pernapasan, risiko bronkitis, asma, dan infeksi paru.
zxc2
Data dari Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) menyebutkan jika dalam satu hirup rokok elektrik terdapat tujuh kali 1011 zat radikal yang bisa meningkatkan stres oksidatif dan memiliki efek pengubah status imun. Efek itu sama halnya dengan yang terdapat pada rokok konvensional.
Kandungan nikotin pada rokok elektrik dapat mengubah ekspresi beberapa gen yang dapat meningkatkan penempelan bakteri tuberkulosis.
Kondisi ini meningkatkan risiko dua kali lipat terinfeksi TB dibandingkan bukan perokok. Rokok elektrik juga dapat menimbulkan kecanduan bagi penggunanya dikarenakan nikotin cair yang ada di dalamnya.