Mantan Jenderal India Dikecam Gara-gara Menyerukan Pemerkosaan Massal Muslimah Kashmir
Para warganet India yang mendengar seruan mantan jenderal itu marah. Bahkan mengkhawatirkan masa depan negara mereka.
Beberapa orang menunjukkan bahwa Sinha hanya mempublikasikan realitas yang sudah ada di lapangan dan bahwa dia bukan yang pertama atau satu-satunya yang mengadvokasi taktik semacam itu.
Sebagai informasi Kashmir telah diduduki India telah berada di bawah jam malam militer sejak 5 Agustus 2019, ketika Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mencabut status otonomi wilayah itu dan menangkap ribuan orang.
Seruan jahat Sinha kemudian ditegur sesama panelis yang menuntut permintaan maaf. Tapi Sinha bersikukuh pendapatnya, bahkan mendapat dukungan beberapa anggota audiensi.
Seruan itu memicu kecaman marah dari beberapa veteran India. Pensiunan Letnan Jenderal Vinod Bhatia, yang menjabat sebagai direktur jenderal operasi militer, mencap Sinha sebagai orang yang mencari sensasi.
Menyikapi pernyataan Sinha, Angkatan Darat India tidak akan mematuhinya. Menyatakan bahwa seorang perwira pensiunan tidak terikat oleh kode etik militer. (Riki)