Peninggalan Sejarah Dari Penjara Zaman Belanda Hingga Pemakaman Tertua di Bengkalis
RIAU24.COM - BENGKALIS- Kabupaten Bengkalis merupakan, kabupaten di seluruh Indonesia dikenal kabupaten terkaya dengan penghasilan minyak dan gas (migas) di Provinsi Riau. Selain berpenghasilan Minyak dan Gas. Kabupaten Bengkalis juga dikenal banyak peninggalan sejarah tertua yang ada di Provinsi Riau.
zxc1
Keberadaan situs-situs sejarah membuktikan keberadaan masa lalu itu memang benar benar pernah ada di Negeri Junjungan ini. Salah satunya peninggalan paling bersejarah adalah bangunan penjara peninggalan masa penjajahan Belanda atau Benteng Huis Van Behauring yang terletak di Jalan Pahlawan, Kelurahan Bengkalis kota, Pulau Bengkalis. Konon, bangunan itu sudah ada sejak tahun 1810.
zxc2
Bahkan juga tidak sedikit peninggalan sejarah yang terdapat di Kabupaten Bengkalis namun keberadaannya hingga saat ini masih belum diketahui. Apalagi keberadaan nyapun menjadi peninggalan abadi yang masih menjadi misteri untuk diungkapkan.
Salah satunya, keberadaan komplek pamakaman peninggalan sejarah tertua di Pulau Bengkalis yang terletak di Desa Pangkalan Batang, Kecamatan Bengkalis. Komplek makam yang hingga kini belum diketahui sejarahnya itu, terdapat puluhan makam peninggalan sejarah masa lalu.
Pemakaman yang berjarak 4 kilo meter dari Kota Bengkalis ini, memakan waktu sekitar 15 menit dengan memakai sepeda motor.
Saat di Jalan H Kitah, Desa Pangkalan Batang, menuju kearah makam, hanya ditemukan satu unit rumah yang dikenal oleh warga sebagai penjaga komplek makam hingga turun menurun.
Berjarak hampir 300 meter dari rumah juru kunci, kita harus berjalan kaki menuju pemakaman yang terletak di tepian pantai pesisir laut.
Mata kami pun kembali dimanjakan dengan pepohonan jenis pohon hutan yang tumbuh sangat besar diatas area pemakaman tersebut. Keteduhan pohon menghalangi terik matahari membuat suasana sejuk.
Komplek makam tua yang berada di lahan sekitar 1 hektar terletak di bibir pantai laut itu juga langsung berhadapan dengan Desa Bukit Batu yang terdapat puluhan makam peninggalan yang penuh dengan sejarah masa silam.
Dibuktikan dengan keberadaan batu nisan makam yang ada pada sejumlah makam tersebut mirip dengan makam tokoh besar kerajaan yang ada di Indonesai.
Puluhan makam, sebagianya terlihat memiliki nisan makam berbetuk batu nisan bulat dan sebagaian lagi berbentuk pipih. Bila dilihat bukan seperti makam makam biasanya. Namun sayangnya tidak satupun terlihat ada tanda ataupun nama pada setiap batu nisan nisan tersebut.
Keberadaan kami para ( wartawan red,) di pemakaman tersebut, tiba tiba disambut seorang pria yang sudah paruh baya. Sambil berkenalan, pria berpawakan kurus dan berbadan tinggi itu mengaku bernama Ismail. Ia merupakan warga tempatan yang menjaga pemakaman pemakaman tersebut.
Ismail yang sudah berusia 54 tahun ini menyebut, konon nisan berbentuk bulat yang menurut bentuknya menandakan makam laki-laki. Sedangkan nisan berbentuk pipih menandakan makam perempuan. Makam ini diperkirakan sudah berusia ratusan tahun.
"Tidak yang tahu pasti cerita atau sejarah penuh makam-makam tua ini, menurut orang tua saya dulunya disini merupakan pangkalan yang terdapat aktifitas masyarakat di sini," cerita Ismail, kepada sejumlah wartawan, Minggu 18 November 2019 petang kemarin.
Nun demikian, Ismail kembali menceritakan bahwa selama bertahun tahun dirinya menjaga makam-makam itu merupaka makam bersejarah, bahkan sebagaian kalangan menyebut didalamnya merupakan makam petinggi kerajaan atau para Raja dulunya.
"Cerite dari orang tua kita, makam ini dulunya sering di ziarah oleh Petinggi Negeri ini. Bahkan, Bupati Bengkalis, Priode 1949 - 1953, M Muhammad sering berkunjung ke makam ini," kata Ismail.
Bukti Benda Benda Antik Ditemukan Sekitar Makam.
Disamping itu, Imail menceritakan telah menemukan benda-benda antik yang diduga peninggalan sejarah. Barang peninggalan tersebut membuktikan adanya aktifitas disekitar pemakaman dulunya.
Benda benda tersebut berupa sepihan piring, mangkok dan guci bercorak Tiongkok juga ditemukan disekitaran makam.
"Kita dapatkan saat membersihkan makam dan ini bukti peninggalan sejarah, bahwa dahulunya ada aktifitas di sekitar sini," pungkas Ismail menutup cerita. (R24/Hari)