Erdogan Serukan 57 Negara OKI Keroyok Israel Untuk Bela Palestina
"Semakin baik kita melindungi anak-anak, wanita, orang lanjut usia, dan cacat terhadap ancaman Barat, semakin kita melindungi struktur keluarga kita," katanya.
Retorika Erdogan dalam melawan Israel bukan sekali ini dilontarkan. Sebuah laporan tahun 2018 dari Middle East Media Research Institute (MEMRI) mengungkap skenario yang mungkin akan muncul jika Erdogan menindaklanjuti dengan ancamannya untuk memanfaatkan OKI untuk membentuk pasukan melawan Israel dan Barat.
Laporan itu didasarkan pada sebuah artikel di surat kabar Turki, Yeni Şafak, outlet media yang berafiliasi erat dengan Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa. Artikel berjudul "Panggilan untuk Tindakan Mendesak" yang juga muncul di situs web surat kabar itu dengan judul "Bagaimana Jika Pasukan Islam Dibentuk Melawan Israel?" menyerukan negara-negara anggota OKI untuk membentuk tentara gabungan bernama "Pasukan Islam" guna mengepung dan menyerang negara Israel.
Artikel tersebut membahas secara spesifik dan menjelaskan secara rinci bagaimana pasukan seperti itu akan membanjiri Negara Yahudi.
Menurut artikel itu, jika negara anggota OKI bersatu dan membentuk pasukan militer gabungan, itu akan menjadi tentara terbesar di dunia. "Total populasi negara-negara ini adalah 1.674.526.931 (jiwa). Jumlah tentara yang bertugas aktif di negara-negara ini setidaknya 5.206.100 (personel). Anggaran pertahanan militer (keseluruhan) mereka sebesar USD174.728.420, juga layak ditekankan," bunyi bagian artikel tersebut.
"Adapun Israel, secara signifikan lebih rendah," lanjut artikel itu. “Populasi negara ini, yang berusaha untuk menduduki Yerusalem sementara dikelilingi oleh negara-negara Muslim, adalah 8.049.314 (jiwa). Perhatikan bahwa populasi Istanbul saja melebihi 14 juta (jiwa). Jumlah tentara yang aktif dalam pasukan pendudukan (Israel) adalah 160.000 personel, dan anggaran pertahanan (Israel) adalah sekitar USD15.600.000.000.