Menu

Buntut Pertengkaran Saat Razia, Oknum TNI Bentrok dengan Brimob di Maluku

Siswandi 22 Dec 2019, 01:10
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Bentrokan terjadi antara sejumlah oknum anggota Kompi 3 Yon Pelopor Brimob Polda Maluku dan TNI 734 SNS. Bentrok terjadi di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (20/12/2019), sekitar pukul 19.00 WIT. Dalam kejadian itu, empat anggota polisi mengalami luka-luka. 

Terkait kejadian itu, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhamad Roem Ohoirat, menerangkan, asal muasal bentrok bermula ketika anggota Brimob Polda Maluku sedang melaksanakan patroli rutin dan mengatur arus lalu lintas di lokasi kejadian. 

“Jadi saat itu anggota kami sedang meningkatkan kegiatan rutin berupa patroli dan pengaturan arus lalu lintas, dan menemukan ada pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm,” terangnya, dilansir kompas, Sabtu 21 Desember 2019. 

Saat razia berlangsung, salah seorang anggota Brimob yang tengah bertugas, Bharatu ML, menegur seorang pengendara  yang belakangan diketahui seorang oknum anggota TNI berinisial Prada P. 

“Saat itu terjadi pertengkaran mulut dan berlanjut hingga terjadi penamparan oleh anggota Brimob terhadap warga tersebut yang ternyata anggota Kompi 734 SNS Saumlaki,” terangnya. 

Situasi semakin tak kondusif, karena tak lama berselang, ada beberapa anggota TNI 734 SNS yang saat itu sedang mengatar istri mereka ke pusat perbelanjaan, ikut menyaksikan kejadian itu. 

“Saat itulah terjadi perkelahian di lokasi kejadian. Karena ada yang melihat salah seorang oknum TNI mencabut sangkur, Bharatu ML langsung melepaskan tembakan dengan peluru hampa,” katanya. 

Seusai kejadianm seluruh personel Brimob yang bertugas di kawasan tersebut langsung ditarik ke markasnya. Namun ternyata, masalah tak tuntas sampai di situ. 

“Tapi sekitar pukul 20.25 WIT, 40 personel TNI 734 datang ke TKP dengan mobil dan sepeda motor sebagian memukuli anggota polres yang saat itu sedang melakukan pengamanan sehingga empat orang mengalami luka lecet,” ungkapnya. 

Menurutnya, insiden keributan itu dipicu karena kesalapahaman. 

"Ini hanya kesalapahaman jadi semuanya sudah kondusif lagi,” tambahnya. ***