RIAU24.COM -  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyebut ucapan selamat natal tidak menjadi masalah diucapkan, menurut PBNU ucapan itu tidak menganggu keimana (akidah) umat Muslim. Terutama jika ucapan selamat Natal itu diuangkap dalam dimensi ukhuwah wathaniyah. 

Ketua Tanfidziah PBNU Robikin Emhas, mengakui banyak pendapat terkait ucapan selamat Natal di antara para ulama. Ada yang melarang karena khawatir mengganggu akidah, ada yang membolehkan dengan pengertian ucapan Natal sebagai bagian dari kesadaran bermuamalah.

Muamalah adalah sebuah hubungan manusia dalam interaksi sosial sesuai syariat, karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup berdiri

"Kalau berniat hanya untuk menghormati atau berempati kepada teman yang Nasrani, maka tidak masalah. Indonesia kita ini kan negara majemuk. Apalagi ucapan Natal itu dimaksudkan sebagai ungkapan kegembiraan atas kelahiran Nabi Isa A.S. sebagai rasul," jelasnya dalam keterangan tertulis, melansir dari CNN. Minggu 22 Desember 2019.

Menanggapi ucapan selamat Natal ini, ia sepakat dengan pendapat ulama asal Mesir Syekh Yusuf Qaradhawi. Menurutnya, boleh atau tidaknya ucapan selamat Natal dari umat Muslim kepada Nasrani dikembalikan kepada niatnya.

Dengan menerapkan batasan ini, menurut Robikin momen Natal bisa menjadi ajang untuk mempererat dan mengikat kembali tali kebangsaan kita.