Keren, Hasil Penelitian Ungkap Air Laut Bisa Jadi Bahan Baterai Mobil Listrik Lho...
RIAU24.COM - Saat ini, Mercedes-Benz merupakan salah satu merek besar yang belum memiliki teknologi andalan dalam elektrifikasi. Pabrikan Jerman ini bahkan baru memiliki satu mobil listrik murni yaitu Mercedes-Benz EQC 400 4Matic yang bahkan belum sepenuhnya melingkupi ceruk pasar potensial. Sementara itu Mercedes-Benz kini patut berbangga dengan menghasilkan inovasi baterai mobil listrik. Baterai mobil listrik ini dikembangkan bersama IBM Research dan menghasilkan bahan kimia sel baterai baru yang siap untuk konsumsi publik.
Dalam siaran pers IBM disebutkan keunggulan bahan kimia yang mereka temukan lebih unggul daripada sel baterai lithium saat ini. Menggunakan bahan ini biayanya lebih rendah, pengisian lebih cepat, kepadatan energi dan daya lebih tinggi, dan efisiensi dari elektrolitnya.
Disebut-sebut, IBM akan meninggalkan bahan seperti kobalt, nikel dan logam pada baterai lithium dan menggantinya dengan semacam ekstrak air laut. Mengganti penggunaan logam sendiri saja sudah memberikan manfaat pada masalah lingkungan di samping memang biaya produksi baterai menjadi lebih murah.
Perlu dicatat, meski ada kerapatan daya lebih baik daripada baterai lithium biasa, baterai ini tidak memiliki kerapatan energi yang cukup tinggi. Penggunaan baterai ini masih belum dapat dipastikan kapan aplikasinya. Namun sudah barang pasti inovasi ini bisa menjadi senjata mobil listrik Mercedes-Benz karena biayanya murah dan waktu pengisian lebih cepat.