Tolak Diusir, AS Ngotot Lanjutkan Operasi Anti ISIS di Irak
RIAU24.COM - Militer Amerika Serikat (AS) masih melanjutkan operasi terhadap ISIS di Irak. Keputusan itu diambil ditengah penolakan keberadaan pasukan Irak pasca serangan drone AS yang menewas Jendral senior Garda Revolusi di Iran yang berujujg pada serangan rudal Taheran terhadap pangkalan-pangkalan Irak.
The New York Times pertama kali yang melaporkan dimulainya kembali operasi militer bersama ini.
Seorang pejabat mengatakan beberapa operasi gabungan antara AS dan pasukan Irak telah dimulai, tetapi jumlahnya belum sebanyak sebelumnya. Pejabat itu mengatakan rincian masih sedang dikerjakan untuk mengembalikan pelatihan pasukan Irak, tetap hal itu relatif segera bisa terjadi.
Pejabat lain mengatakan para pemimpin militer telah membahas dimulainya kembali operasi dengan Irak. Namun tidak diketahui dengan jelas siapa yang terlibat dalam pembicaraan itu atau apakah para pemimpin pemerinta Irak secara terbuka mendukung langkah tersebut seperti dikutip dari AP, Kamis 16 Januari 2020.
Para pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim untuk membahas keputusan yang belum diumumkan.
Hubungan AS dengan Irak merenggang setelah serangan drone Amerika di dekat bandara internasional Baghdad pada 3 Januari lalu menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani. Parlemen Irak kemudian mengeluarkan resolusi untuk mengusir pasukan AS dari negara itu.