Ternyata, Ini Penyebab Gempa Magnitude 6,5 di Maluku yang Buat Ribuan Rumah Rusak
Selain itu, juga teridentifikasi juga beberapa zona duga sesar sekunder di sebelah Timur Pulau Ambon dengan arah Timur Laut - Barat Daya (NE-SW) dan Barat Laut-Tenggara (NW-SE).
"Khusus sesar-sesar sekunder ini, lokasi dan arahnya sesuai dengan identifikasi zona sesar dari Peta Geologi 1993," tambahnya.
Ditambahkannya, dalam pemantauan selama dua bulan itu, pihaknya menggunakan 11 unit seismograf dari ITB. Mereka memasangnya di Pulau Ambon (empat unit), Pulau Haruku (satu unit), Pulau Saparua (dua unit), serta empat unit lainnya di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Jumlah itu ditambah empat unit seismograf permanen milik BMKG.
Berdasarkan hasil pemantauan, jumlah data gempa susulan yang terekam dalam periode tersebut sebanyak 1.778 kali. Jika dijumlah dengan data gempa susulan sejak 26 September hingga 18 Oktober, yang merupakan awal pemasangan seismograf tambahan, maka total gempa susulan sebanyak 3.462 kali.
Dilansir antara beberapa waktu lalu, gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan SBB pada 26 September 2019 menimbulkan kepanikan dan trauma masyarakat.
Dampaknya juga cukup parah. Tercatat ada sebanyak 2.712 unit rumah mengalami rusak berat, 3.317 unit rusak sedang dan 6.108 unit lainnya mengalami rusak ringan akibat gempa itu. ***