RIAU24.COM -   Israel pada hari Minggu, 26 Januari 2020 mengumumkan akan mengizinkan warga Israel untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk pertama kalinya, dalam kondisi tertentu.

Menteri Dalam Negeri Israel Aryeh Deri, setelah berkonsultasi dengan lembaga keamanan negara itu, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa warga Israel akan diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi dalam dua keadaan: Untuk alasan keagamaan - melakukan ziarah haji, atau hingga 90 hari untuk alasan bisnis.

Para pelancong masih membutuhkan izin dari otoritas Saudi, kata pernyataan itu.

Warga Israel, sebagian besar dari warga negara Arab, saat ini melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Tetapi Israel tidak pernah memberikan persetujuan resmi untuk perjalanan oleh orang Yahudi dan Muslim Israel.

Pernyataan itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan saingan politik utamanya Benny Gantz, pemimpin partai Biru dan Putih, ke Washington, DC. Para pemimpin Israel akan mendengar perincian rencana perdamaian Gedung Putih yang lama tertunda jelang pemilihan Israel bulan Maret, yang ketiga dalam waktu kurang dari setahun.

Peluncuran rencana Trump untuk mengakhiri konflik selama puluhan tahun antara Israel dan Palestina telah ditunda beberapa kali selama dua tahun terakhir.