RIAU24.COM -  Bagaikan jatuh lalu tertimpa tangga. Itulah yang gambaran yang kini dialami Pemerintah China. Di tengah wabah virus Corona yang masih menggila, daerah itu dikabakran dilanda wabah flu burung H5N1.

Kasus flu burung H5N1 dilaporkan pemerintah China terdeteksi di sebuah peternakan di Kota Shaoyang, provinsi Hunan selatan. 

Kabar itu isampaikan secara langsung oleh Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan negara itu, Sabtu (1/2/2020) waktu setempat.

Dilansir cnbcindonesia yang mengutip Channel News Asia (CNA), Minggu 2 Februari 2020, pemerintah setempat melansir, kasus itu terjadi di sebuah peternakan dengan 7.850 ayam. Dari jumlah itu, 4.500 ekor di antaranya telah mati karena flu burung.

Sejauh ini, pihak berwenang telah memusnahkan 17.828 unggas setelah wabah itu terdeteksi.

Untuk diketahui, China juga pernah dilanda wabah flu burung H5N1 pada tahun 2013 silam. Wabah itu membuat negara merugi sekitar US$ 6,5 miliar, menurut para pakar PBB.

Wabah flu burung H5N1 muncul pada saat China sedang berupaya menangani wabah viru Corona yang berasal dari Wuhan, provinsi Hubei. Virus yang mirip SARS ini telah menelan korban jiwa sebanyak 304 orang di China saja sejak ditemukan pada Desember lalu.

Di luar China, virus ini telah menyebar ke sedikitnya 25 negara, mulai dari Thailand, Singapura, hingga ke Amerika Serikat dan Prancis. Satu orang di Filipina tewas akibat virus Corona. Ini merupakan kasus kematian pertama di luar China.

Sementara itu, jumlah korban terjangkit dilaporkan mencapai 14.300 lebih di seluruh dunia per Minggu ini. ***