Mengaku Yesus, Perempuan di Korsel Ini Tularkan Virus Corona Pada Ribuan Jemaat
Gereja Shincheonji menyalahkan wanita itu atas penyebaran penyakit itu. Mereka mengatakan sudah menyarankan para pengikut sejak akhir Januari untuk tinggal di rumah jika mereka bepergian ke luar negeri atau bahkan mengalami gejala seperti pilek.
Pejabat Gereja mengatakan wanita itu mengira dia menderita flu biasa. Shincheonji, yang mengklaim 200.000 pengikut di Korea Selatan, mengatakan pihaknya menutup semua 74 gerejanya di seluruh negara. Meminta anggota untuk menonton layanannya di YouTube.
Shincheonji, yang diterjemahkan sebagai "surga baru dan bumi baru," didirikan pada tahun 1984 oleh Lee Man-hee. Dia dituduh oleh kelompok-kelompok Kristen lainnya sebagai nabi palsu atau pemimpin sesat.
Gereja menggambarkan Lee sebagai 'Pendeta yang Dijanjikan'. Seorang pelayan Yesus yang diutus untuk bersaksi apa yang ia klaim sebagai nubuat yang digenapi dari kitab wahyu.
"Pengikut Shincheonji percaya Lee Man-hee adalah abadi dan memiliki kehidupan yang abadi," kata Ji-il Tark di Universitas Presbyterian Busan di Korea Selatan.
"Untuk menyebarkan kepercayaan mereka, mereka sering mendekati kerabat dan kenalan mereka atau menyelinap ke gereja lain tanpa memberi tahu mereka bahwa mereka adalah anggota Shincheonji," lanjutnya.