Update : Virus Corona Menghantam Iran, Negara Tetangga Tutup Wilayah Perbatasan Karena Kekhawatiran Virus yang Terus Meningkat
"Saya tidak senang dengan tanggapan pemerintah, karena mereka tidak siap walaupun mereka tahu coronavirus bisa datang ke Iran. Misalnya, kementerian kesehatan terus mengatakan bahwa tidak ada kekurangan masker dan gel sterilisasi tangan, "katanya, mencatat bagaimana apotek di kota menghadapi kekurangan masker dan pembersih tangan.
Di kota Qom, seorang wartawan mengatakan bila pejabat kesehatan tidak siap menghadapi kemungkinan wabah dan bagaimana mereka hanya "melakukan tes diagnosis hanya setelah kematian terjadi".
Situasi di Qom, di mana 26 infeksi dan beberapa kematian telah dicatat, akan menjadi lebih buruk, katanya.
Beberapa juga mempertanyakan mengapa pihak berwenang lambat untuk memutuskan hubungan dengan China. Diketahui Teheran menangguhkan penerbangan ke Beijing pada 3 Februari, empat hari setelah WHO menyatakan wabah yang muncul di pusat kota Wuhan di Cina sebagai darurat kesehatan global.
Ali Fathollah-Nejad, seorang rekan tamu di Brookings Doha Centre, mengatakan wabah itu telah semakin menggerogoti kepercayaan publik Iran pada pemerintah, karena hal itu terjadi di tengah ketidakpuasan yang meluas atas anggapan salah urus pada saat ekonomi yang memburuk, serta kemarahan pada tindakan keras pemerintah Iran yang keras terhadap perbedaan pendapat termasuk tindakan keras berdarah terhadap orang-orang yang memprotes kenaikan harga bahan bakar pada bulan November.
"Ada kekhawatiran bahwa pemerintah Iran menunda menginformasikan kepada publik tentang wabah itu, mirip dengan tindakan pemerintah China," katanya, merujuk pada kemarahan di China setelah muncul bahwa pihak berwenang di sana telah menyadari wabah virus baru yang mematikan pada akhir. Desember tetapi hanya mengambil tindakan pencegahan berminggu-minggu kemudian, tepatnya pada akhir Januari.