RIAU24.COM - Tragedi hanyutnya siswa SMP Negeri 1 Turi saat kegiatan kepramukaan susur Sungai Sempor menggemparkan tanah air. Sebanyak 10 siswa tewas akibat insiden tersebut. Korban sebenarnya bisa mencapai ratusan jika tidak ada sosok yang satu ini.
Sosok ini adalah Sudarwanto, seorang pemancing di Dusun Kembangarum, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY. Dialah yang melakukan aksi heroik menyelamatkan puluhan siswa dari maut. Banyak warga dan netizen memuji aksi nekatnya yang telah menyelamatkan puluhan siswa-siswi SMPN 1 Turi dari derasnya arus Sungai Sempor.
Baca Juga: Dijuluki Crazy Rich Bantul, Ini Sumber Kekayaan Soimah
Pria yang akrab disapa Kodir (37) itu menjelaskan, saat kejadian, dia sedang menuju ke sungai untuk memancing. Dalam perjalanan menuju sungai, dia mendengar suara teriakan meminta tolong dari arah Sungai Sempor yang terletak sekitar 1 kilometer (km) dari rumahnya.
“Kondisi debit air memang tinggi waktu itu. Semua anak teriak minta tolong,” ujar Kodir saat ditemui, Senin (24/2/2020).
Kodir pun segera berlari menuju sungai. Dia kaget mendapati banyak anak sekolah yang hanyut terbawa derasnya arus sungai. Tanpa berpikir panjang, dia terjun ke sungai untuk menolong para siswa.
Baca Juga: Jual Eceran Dilarang, Pemerintah Naikkan Harga Rokok Mulai Bulan Depan
Selain dengan cara menggapai dan menangkap tangan atau badan para siswa yang hanyut tenggelam, Kodir juga menggunakan tangga untuk membantu siswa naik ke pinggir sungai.
“Saya menolong anak-anak yang di sini dulu baru ke utara. Ada yang pakai tangan, pakai tangga. Saya utamakan menyelamatkan yang duluan hanyut,” kata Kodir seperti dilansir Inews.
Kodir juga dibantu oleh adik dan tetangganya untuk menolong para siswa-siswi SMPN 1 Turi yang tenggelam terseret arus. Ketinggian air antara 1 hingga 1,5 meter dan arus sungai yang deras, sempat membuat mereka kesulitan.
Namun, aksi Kodir bersama adik dan warga tidak sia-sia. Berkat aksi heroik mereka, puluhan pelajar SMP yang tenggelam di beberapa titik berhasil diselamatkan. "Yang ditolong di sini sekitar 10-15 anak, di sebelah sana juga. Ada sampai 30 lebih yang selamat,” katanya.
Dalam situasi seperti itu Kodir tidak perlu berpikir lama. Rasa kemanusiaannya membuat dia spontan bergerak menolong anak-anak yang ketakutan dan panik karena tenggelam. Dalam benaknya saat itu, dia hanya ingin menyelamatkan semua siswa.
“Motivasi saya cuma bagaimana anak-anak yang hanyut selamat. Saya sebagai manusia, kalau ada yang minta tolong, sudah sewajarnya saya tolong,” katanya.
Menurut Kodir, kawasan Sungai Sempor memang sudah menjadi sahabatnya. Sejak kecil, dia kerap menghabiskan waktu di sungai yang berhulu Gunung Merapi ini. Selain kerap memancing di sana, Kodir dan warga setempat sering berenang dan mandi di sungai itu.
Meski telah menyelamatkan banyak siswa, Kodir tetap bersedih karena ada 10 siswa SMPN 1 Turi yang menjadi korban meninggal dalam tragedi susur sungai itu. Derasnya arus banjir sungai dan banyaknya bebatuan menjadi salah satu kendala dalam membantu mengevakuasi para korban tenggelam.