Satroni Rumah Wartawan, Maling Sukses Larikan Sepeda Motor
RIAU24.COM - PEKANBARU - Rumah wartawan Riau Pos, Hary B Koriun, disatroni maling, pada Kamis (19/3/2020) menjelang pagi. Satu unit sepeda motor merek Honda jenis Beat warna merah dengan nopol BM 6240 AS dibawa kawanan maling tersebut.
Padahal, menurut Hary, dia pulang dari kantor sekitar pukul 02.00 WIB, dan baru tidur menjelang Subuh. Pagi sekitar pukul 09.00 WIB, dia dibangunkan oleh keponakannya, Wahyuni Kencanawati yang heran melihat motor tidak ada dan pagar terbuka. Padahal pagar selalu digembok setiap malamnya. Saat itu Wahyuni keluar untuk membuang sampah di depan rumah.
“Saya terbangun dan langsung ke luar. Benar, motor saya hilang. Gembok pagar sudah tak ada. Besi pengait untuk gembok nampaknya dipatahkan,” ujar Hary.
Ini merupakan yang ketigakalinya rumah Hary disatroni maling. Sekitar empat tahun lalu, kawanan maling juga membongkar rumahnya yang beralamat di Jl Sidomakmur Gg Arafah No 1, Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, tersebut. Ketika itu beberapa barang yang diambil adalah televisi, satu tas peralatan kerja, dan perhiasan emas.
Waktu itu kawanan maling tersebut juga berusaha membawa motor, namun karena pagar digembok, mereka tak bisa membawanya. Padahal motor tersebut sudah diprteli mereka.
Pada peristiwa yang pertama tersebut, kawanan pencuri juga membawa kunci motor yang sekarang hilang tersebut. Hary curiga, kawanan pencuri sekarang ini adalah pemain lama yang dulu menyatroni rumahnya, dan masih mengincar motornya karena masih memiliki kunci motor tersebut.
Kecurigaan itu dibenarkan oleh sang anak, Abimanyu Wahyu Palagan. Menurut sang anak, nampaknya upaya pencurian itu sudah beberapa kali terjadi. Abimanyu curiga karena beberapa bulan sebelum pencurian sekarang, pengait gembok pagarnya bengkok seperti habis dipukul untuk dipatahkan.
“Saya pikir ayah saya yang membengkokkannya. Saya tak curiga ketika itu. Tapi dengan peristiwa sekarang, saya yakin ini ada hubungannya. Apalagi di peristiwa pencurian pertama, kawanan maling membawa kunci motor yang sekarang hilang,” ujar siswa sebuah SLTA di Pekanbaru ini.
Kecurigaan bahwa pelaku pencurian pertama dan sekarang sama, karena di garasi rumah ada tiga motor yang diparkir. Kata Hary, setiap parkir dia selalu mengunci setang dan menutup lubang kunci tersebut. Sedangkan dua motor yang lainnya, satu jenis Beat juga, tapi tutup kuncinya tidak ditutupkan, dan satu lagi motor lama jenis Honda Astrea Star.
“Kalau mau mengambil, lebih mudah motor ponakan saya yang tutup kuncinya sudah macet, tak berfunsi lagi. Ini kenapa kok motor yang sistem kuncinya lebih lengkap yang diambil. Saya yakin, ini kawanan pencuri pertama dulu juga yang mengambil,” ujar Hary lagi.
Peristiwa pencurian kedua terjadi setahun setelah itu. Kali ini yang membobol rumahnya justru seorang gadis asisten rumah tangganya sendiri yang baru bekerja seminggu. Dia membawa lari uang, perhiasan dan jam tangan miliknya. Ketika itu warga melihat dia lari dari rumah bersama seorang lelaki yang ditengarai kekasihnya.
Dengan pencurian yang ketigakalinya terjadi di rumahnya, Hary berharap pihak kepolisian bertindak cepat menggulung sindikat pencurian kendaraan bermotor di kawasan rumahnya yang berdekatan dengan Perumnas Sidomulyo, Arengka Atas, Pekanbaru tersebut.(*)