AS Tertinggi Kasus Covid-19 di Dunia, Hillary Sindir ' America First' Trump
Namun, serangan Hillary menuai kecaman di Twitter. "Hapus akun Anda. Ini bukan waktunya. Ini tidak bisa menjadi normal baru, di mana tragedi Amerika bertepuk tangan demi oportunisme politik," tulis politisi Partai Republik, Dan Crenshaw.
"Ini semacam nada perayaan setan tentang orang Amerika yang sakit dan sekarat selama pandemi global yang mematikan, ini mengerikan," tulis wartawan Washington Examiner, Jerry Dunleavy.
"Hillary Clinton menggembar-gemborkan angka-angka yang merupakan hasil dari disinformasi China untuk membungkam Amerika dan orang Amerika yang sakit adalah pengingat yang cukup baik mengapa dia kalah pada 2016," kata penasihat senior Komite Senatorial Nasional Matt Whitlock.
Sementara itu, juru bicara Hillary, Nick Merrill kepada Fox News, mencoba membela komentar mantan kandidat presiden dalam pemilu 2016 lalu itu.
"Situasi di mana kita berada ternyata dapat dihindarkan, dan menunjukkan bahwa dengan merujuk pada retorika kosong Presiden (Trump) tidak lebih dari cara lain memohon dia untuk memimpin," katanya.
Hillary bukan satu-satunya yang menyerang Trump atas pendemi COVID-19 di AS. Koresponden GQ, Julia Ioffe, menuliskan komentar kasar.