India Melacak Seluruh Peserta Sebuah Acara Keagamaan Setelah Puluhan Orang Positif Terinfeksi Virus Corona dan Tujuh Orang Dilaporkan Meninggal
RIAU24.COM - India telah meluncurkan pencarian besar-besaran untuk melacak mereka yang menghadiri sebuah acara Tablighi Jamaat, setelah puluhan orang dinyatakan positif mengidap virus corona dan setidaknya tujuh orang dilaporkan meninggal. Pemerintah Delhi juga meminta polisi untuk mengajukan kasus pidana terhadap kelompok itu, salah satu organisasi Islam tertua di negara itu, karena melanggar pedoman dan tidak menjaga jarak fisik.
Pihak berwenang di ibu kota India pada Selasa menutup tempat-tempat Tablighi Jamaat untuk mengantisipasi ancaman wabah COVID-19. Pihak berwenang mengatakan sekitar 2.000 orang ditemukan tinggal di Markaz Nizamuddin, yang didirikan pada 1926.
Menteri Kesehatan Delhi Satyender Jain mengatakan kepada wartawan setidaknya 24 orang yang tinggal di sana dinyatakan positif terkena virus corona, sementara tujuh orang yang menghadiri sidang dilaporkan meninggal.
Polisi Delhi pada hari Selasa mengatakan mereka telah mengajukan kasus, termasuk konspirasi kriminal, terhadap penyelenggara.
Tablighi Jamaat membantah tuduhan telah melanggar hukum sosial yang jauh, dengan mengatakan pihaknya terpaksa mengakomodasi pengunjung yang terdampar oleh kuncian yang diumumkan oleh Perdana Menteri India Narendra Modi pada 24 Maret, dengan pemberitahuan hanya empat jam.
Dalam sebuah pernyataan pers, kelompok itu mengatakan: "Sebuah rumor mulai beredar di media sosial yang diduga orang-orang yang terkena COVID-19 hadir di Markaz. Juga beredar bahwa beberapa kematian telah terjadi karena hal yang sama. Di bawah keadaan yang memaksa seperti itu, tidak ada pilihan untuk Markaz Nizamuddin untuk mengakomodasi pengunjung yang terdampar dengan tindakan pencegahan medis yang ditentukan sampai situasi itu menjadi kondusif," kata pernyataan itu.