RIAU24.COM - BENGKALIS- Ketua pengadilan negeri (PN) Kabupaten Bengkalis Rudi Ananta Wijaya SH MH, meminta kepada tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk lebih meningkatkan pengawasan penyebaran Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Rudi Ananta saat menghadiri konferensi pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kator Dinas Kesehatan Bengkalis, Jalan Pertanian, Rabu 8 April 2020 malam.

zxc1

"Bahwa pengawasan itu harus perlu ditingkatkan lagi, apalagi dipelabuhan pelabuhan yang menjadi pintu masuk, serta pelabuhan tikus yang ada di Bengkalis," ungkap Rudi Ananta Wijaya. 

Selain itu, diutarakan Rudi Ananta lagi, juga meminta kepada tim gugus tugas soal pendataan jumlah ODP agar dikedepankan validasi data untuk lebih diperhatikan.

zxc2

"Untuk pendataan kepada tim gugus tugas soal validasi data, agar diperhatikan lagi, apalagi soal abdet data hanya dua kali, sebeharusnya hanya sekali, tetapi ini harus lebih ditingkat lagi, karena perubahan PDP sangat cepat. Supaya masyarakat bisa lebih cepat mendapat informasi tersebut," ungkapnya lagi.

Sementara, dr Ersan Saputra TH, menyampaikan bahwa saat ini, Kamis 9 April 2020, Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 3.690. Dalam pengawasan ODP tersebut, pihak Diskes Bengkalis sudah memerintahkan setiap puskesmas yang ada serta dibantu dari pihak pemerintahan desa.

"Untuk melakukan pengawasan ini, kita sudah membagikan tugas di setiap wilayah Puskesmas serta Pustu yang ada, hingga ke pemerintahan desa. Kita juga mengakui, dikarena ODP di Kabupaten Bengkalis sangat banyak, maka, dalam hal ini, RT/RW juga ikut berperan aktif," ungkap Ersan Saputra.

Dalam penanganan Covid-19 ini, kita juga berharap sangat kerjasamanya dari pihak pemerintahan desa. Jadi, untuk mekanismenya, lanjut Ersan, dari Diskes sampai ke pemerintahan desa itu, akan melaporkan setiap harinya soal perkembangan ODP tersebut.

"Jadi pihak desa akan melaporkan setiap harinya. Bagaimana perkembangan ODP nya itu. Apabila ada gejala, seperti batuk, filex dan demam tetap akan dilaporkan. Kita akui di Bengkalis memang banyak pintu masuk, dan ini memang sangat dibutuhkan peran dari pihak pemerintahan desa. Jika ada gejala itu akan dilaporkan langsung," pungkasnya. (R24/Hari)