Bikin Malu Saja, Badan Intelejen Paling Sangar di Dunia Ini Kerjanya Sekarang Beli Obat Corona
RIAU24.COM - Kondisi perkembangan wabah virus Corona yang luar biasa, dikabarkan jadi dasar alasan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menempuh langkah yang tak lazim. Secara diam-diam, ia telah memberi perintah kepada Ha-Mossad le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim alias Mossad, lembaga intelejen Israel, yang disebut-sebut paling sangar di dunia. Namun perintah kali sungguh tak lazim. Bukannya melakukan pengintaian atau misi rahasia, lembaga bergengsi ini ternyata hanya disuruh membeli peralatan medis penanganan Virus Corona atau COVID-19. Kok bisa begitu?
Dilansir viva yang merangkum haaretz, Senin 20 April 2020, untuk melaksanakan tugas yang tak lazim itu, Mossad secara diam-diam telah membeli peralatan medis dengan menggunakan uang hasil sumbangan dari berbagai pihak termasuk pengusaha Israel, Aaron Frenkel senilai 1,4 juta Dolar Amerika. Sebelumnya, uang donasi itu diserahkan ke Badan mala Yad Sarah, semacam lembaga penampung dana amal di Israel.
Kabarnya, petinggi Mossad juga merasa tak nyaman dan malu dengan penugasan yang diberikan Netanyahu itu. Sebab, Mossad sebenarnya tak memiliki kemampuan dalam bidang bisnis peralatan medis. Apalagi mengingat operasi pembelian peralatan medis memang tidak ada dalam aturan dan tugas pokok Mossad.
Memang, selama ini Mossad kerap ditugaskan Kementerian Pertahanan untuk operasi pengadaan barang. Namun bukan peralatan medis. Peralatan yang biasa dibeli Mossad selama ini hanya terbatas lada peralatan teknologi intelijen.
Lalu apa alasan Netanyahu sampai harus mengerahkan Mossad untuk beli alat medis?
4 Alasan
Ternyata, Netanyahu bukan tak punya alasan melaksanakan kebijakan itu. Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat ia memlih menyuruh Mossad melakukan pekerjaan yang bukan seharusnya dilakukan lembaga itu.
Belum lama ini Netanyahu sempat mengungkap 4 alasan mengerahkan Mossad dalam operasi ini. Alasan utama ialah dia memprediksi corona bakal bisa membunuh 10.000 warga Israel.
Selan itu, Netanyahu mengaku lebih percaya kepada Mossad terutama kepada pemimpin Badan Intelijen ketimbang pejabat lain di negara Yahudi itu,
Rupanya, Netanyahu memang tidak ingin Kementerian Pertahanan bertanggung jawab atas pembelian karena dipimpin saingannya yang dibenci, Naftali Bennett. Sedangkan alasan terakhir adalah bahwa direktur Jenderal Kementerian Pertahanan adalah Mayor Jenderal Udi Adam, seorang pejabat yang tidak kharismatik yang tidak unggul di masa lalu ketika mengelola keadaan darurat.
Pada tahun 2006, selama Perang Lebanon Kedua, ia dipecat dari jabatannya sebagai kepala Komando Utara, untuk digantikan oleh wakil kepala staf pada saat itu, Moshe Kaplinsky.
Perlu diketahui, Mossad bukan dinas rahasia biasa, mereka disebut sebagai salah satu yang tersukses di dunia. Sejak didirikan pada 1952, Mossad terkenal sebagai badan intelejen paling sangar, khususnya saat beroperasi di kawasan Timur Tengah. ***