Mengaku Dibantu Brimob Polda Banten, Keluarga Klarifikasi Soal Yulie Wafat Akibat Kelaparan
RIAU24.COM - Kematian Yulie Nuramelia (43) warga Serang, Jawa Barat, yang disebut-sebut akibat kelaparan karena sudah dua hari tidak makan mendapat sorotan publik nasional. Banyak warga yang menyesalkan pemerintah setempat yang tidak tanggap dengan kondisi warganya.
Namun tiba-tiba beredar surat pernyataan dan video suami almarhumah, Muhamad Holik (49) yang mengklarifikasi pemberitaan terkait meninggalnya sang istri. Surat tersebut ditandatangani Holik pada 21 April lalu.
Ditegaskan Holik, pemberitaan tentang istrinya yang meninggal pada Senin (20/4), karena kelaparan atau tidak makan. "Tetapi istri saya meninggal karena kecapean atau kelelahan," kata Holik dalam surat tersebut. "Surat pernyataan klarifikasi Ini saya buat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari siapapun."
Tak hanya surat, beredar juga sebuah video di media sosial (medsos). Dalam video berdurasi 1,52 menit itu Holik mengenakan kaos warna hijau. Di sisi kiri Holik berdiri seorang wanita berpakaian putih mengenakan masker. Ia mengaku bernama Uci dan mengenalkan diri sebagai adik dari Yulie.
Sementara di kanan, kiri, belakang Holik dan Uci berdiri empat orang. Salah satu dari mereka terdengar mengarahkan ucapan Holik dan Uci. Video itu di ambil di sebuah ruangan.
Holik mengucapkan klarifikasi serupa dalam yang ia tulis dalam surat. "Bahwa istri saya meninggal karena kelaparan itu enggak benar, istri saya itu meninggal karena kecapekan, kelelahan," kata Holik seperti dilansir CNNIndonesia.
Sedangkan Uci mengatakan pemberitaan media soal meninggalnya Yulie tidak benar. Menurutnya, alrmarhumah meninggal karena kelelahan. "Saya minta ke awak media untuk tidak membesar besarkan pemberitaan tersebut," ujarnya.
Masih dalam video yang sama, Uci juga mengucapkan terima kasih kepada Brimob Polda Banten karena telah membantu menyiarkan dan mengklarifikasi pemberitaan yang ada. "Terima kasih kepada Brimob Polda Banten yang telah membantu keluarga besar kami untuk mengklarifikasi pemberitaan di media," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Banten, Komisaris Besar Edy Sumardi mengatakan tidak mungkin Brimob Polda Banten membantu pihak keluarga Yulie membuat klarifikasi tersebut. Ia menyebut pihaknya hanya memberikan bantuan sembako kepada keluarga Yulie.
"Kalau saya analisa, tidak benar itu ada bantuan klarifikasi. Kami sedang fokus kepada penanggulangan Covid-19 dan membantu warga yang terdampak ekonomi dengan gelar dapur umum, bagi nasi dan bagi sembako aja," kata Edy, Rabu (22/4).
Sebelumnya, diberitakan Yulie meninggal setelah menahan lapar dengan hanya minum air galon isi ulang selama dua hari, sore sekitar pukul 15.09 WIB, Senin 20 April. Yulie disebut menahan lapar dua hari karena tak ada pemasukan akibat pandemi virus corona.***