Jadi Sorotan Media Asing, Respon Indonesia Terhadap Pencegahan Virus Corona Tuai Kritik Tajam Dari Para Ahli Dunia
RIAU24.COM - Dengan tingkat infeksi coronavirus yang hampir empat kali lipat sejak awal bulan, dan sebagai salah satu tingkat kematian tertinggi di dunia, respons Indonesia terhadap pandemi telah menyebabkan prediksi kiamat oleh para ahli penyakit menular, ahli epidemiologi di luar negeri.
Seperti dilansir dari Aljazeera, penolakan Presiden Joko Widodo tentang penutupan paksa juga memicu perdebatan sengit di media sosial, dengan para kritikus memasang tagar #LockdownOrDie yang didukung oleh beberapa pakar kesehatan dan politisi. Tindakan presiden itu juga menimbulkan spekulasi bahwa negara kepulauan berpenduduk 268 juta orang itu secara diam-diam mengejar kekebalan kelompok tanpa vaksin - solusi yang ditinggalkan oleh Inggris setelah terungkap bahwa jutaan orang bisa binasa.
"Pada titik ini, kita hanya dapat meramalkan akhir yang kelam dari kisah pandemi kita," tulis The Jakarta Post dalam sebuah paparan yang memeriksa kekebalan kawanan dan potensi akhir lainnya untuk keadaan darurat kesehatan coronavirus Indonesia. Tetapi anggota satuan tugas pemerintah terhadap COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, membantah klaim tersebut.
Banyak informasi yang dikuatkan oleh dokumen-dokumen yang sudah dikeluarkan oleh gugus tugas, Badan Mitigasi Bencana Indonesia dan kantor presiden, tetapi dikompresi dan lebih mudah dipahami. Informasi ini juga memberikan wawasan tentang politik dan ideologi di balik respons pemerintah yang lambat dan sedikit demi sedikit.
"Indonesia tidak mengejar kebijakan kekebalan kawanan. Kami memahami bahwa tidak akan berhasil karena kami mungkin tidak memiliki kekebalan terhadap virus ini, yang berarti Anda dapat menangkapnya lagi dan lagi," kata sumber itu dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.
"Prediksi kiamat itu tidak memperhitungkan semua yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk melewati ini."