Heboh Kabar Kim Jong-un Meninggal, Kim Yo-jong Diyakini Jadi Pemimpin Korea Utara, Akan Lebih Kejam?
RIAU24.COM - Minggu 26 April 2020, Tengah heboh, kabar pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un meninggal dunia. Jika kabar itu benar, pengamat yakin Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un, akan mengambil alih kuasa kakaknya atas Korea Utara (Korut).
Dilansir dari Okezone, Daily NK, situs yang fokus membahas Korut dan berbasis di Korea Selatan (Korsel) melaporkan Kim Jong-un tengah menjalani pemulihan setelah menjalani prosedur operasi kardiovaskular pada 12 April. Situs itu mengutip satu sumber anonim di Korea Utara, bahwa operasi Kim Jong-un tak berjalan baik.
zxc1
Seorang wakil direktur HKSTV Hong Kong Satellite Television, jaringan siaran yang didukung China di Hong Kong, klaim Kim Jong-un sudah meninggal dunia. Laporan mengutip sumber yang mengetahui kondisi Kim Jong-un.
Sementara majalah Jepang melaporkan bahwa Kim Jong-un dalam keadaan vegetatif setelah menjalani operasi jantung awal bulan ini.
Banyak ahli membantah gagasan bahwa wanita bisa menjadi pemimpin teratas di Korea Utara. Korut adalah negara komunis yang didominasi pria dengan tradisi Konfusianisme yang kuat.
zxc2
Namun merujuk pola penerus kepemimpinan Korea Utara selama ini, Kim Yo-jong, yang berusia 32 tahun, memang dapat menjadi pemimpin tertinggi Korut.
Kim Yo-jong bersama abanhnya Kim Jong-un belajar di Swiss sejak 1996 hingga 2000. Kim Yo-jong pertama kali masuk politik sebagai kader junior di Partai Buruh Korea pada 2007, dan sejak kakaknya menjadi pemimpin tertinggi di Korut pada 2011, karirnya melonjak.
Kim Yo-jong semakin terlihat di publik, termasuk pertemuan antara Kim Jong-un dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Singapura dan Vietnam. Pada 17 Desember 2019, Kim Yo-jong mengeluarkan perintah militer langsung pertamanya.
"Ia menyerukan semua prajurit perempuan untuk tetap waspada dengan kondisi kerja dan kesehatan," tulis Daily NK.
Pada bulan Maret tahun ini, Kim Yo-jong mengeluarkan pernyataan publik pertamanya. Pernyataan Kim Yo-jong keluar usai Korea Selatan protes penembakan dua rudal balistik Korea Utara. "(Peluncuran) tindakan untuk membela diri, tidak untuk mengancam siapa pun," sebut Kim Yo-jong mengutip Yonghap News.
Tetapi jika kabar Kim Jong-un meninggal benar, dan saudara perempuannya mengambil alih, kemungkinan tidak ada perubahan besar di Korea Utara.
Sung Yoon Lee, seorang pakar Korea di The Fletcher School di Tufts University, mengatakan, "Sangat mungkin bahwa Kim Yo-jong akan membuktikan bahkan lebih kejam daripada saudara laki-laki atau ayah atau kakeknya. Dia juga akan menunjukkan keberaniannya dengan memprovokasi AS dengan uji senjata dan serangan mematikan terhadap Korea Selatan dan pasukan AS yang ditempatkan di sana," sebut Sung Yoon Lee. (Riki)