Trump Ngotot Lockdown Dihentikan Meski Kasus Positif di Amerika Sampai 1 Juta
RIAU24.COM - Para pemimpin di negara bagian Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan untuk mengurangi lockdown terkait coronavirus, meski jumlah orang yang terinfeksi covid-19 di AS telah melampaui satu juta kasus.
Pejabat kesehatan masyarakat di Johns Hopkins University mengungkapkan hingga kini lebih dari 57 ribu orang telah meninggal dunia karena komplikasi covid-19. Jumlah kasus di AS meningkat dua kali lipat dalam 18 hari terakhir dan sekarang sepertiga dari total keseluruhan infeksi di Dunia. Sekitar 30 persen kasus terjadi di negara bagian New York, diikuti oleh New Jersey l, Massachusetts, California dan Pennsylvania
Meski demikian, Presiden AS Donald Trump berada di garis depan yang menyerukan untuk kembali memulai kegiatan ekonomi negara itu. Pada jumpa pers awal pekan kemarin, ia mendesak beberapa pemimpin negara bagian untuk kembali membuka sekolah-sekolah. Lembaga pendidikan ditutup di seluruh negara bagian di berbagai titik sepanjang Maret, saat pandemi terjadi di AS.
Dilansir Al Jazeera, seruan untuk kembali membuka kegiatan sekolah dilakukan ketika beberapa negara bagian, terutama di pedesaan, mulai membuka kembali bisnis-bisnis yang tutup dalam upaya untuk mencegah kerugian ekonomi. Setidaknya 26 juta warga AS mengajukan tunjangan pengangguran dalam lima tahun terakhir, dan menjadi yang terbesar sejak Great Depression tahun 1930-an.
Gubernur Georgia, Brian Kemp, mulai membuka kembali perekonomian negara bagiannya meskipun ada tekanan balik dari pemimpin kota besar seperti Atlanta. Beberapa bisnis seperti salon kecantikan, restoran dan arena bowling diizinkan dibuka kembali selama mereka mengikuti panduan jarak sosial.
Gubernur Texas, Greg Abboy, selaku pemimpin negara bagian dengan perekonomian terbesar kedua di AS, akan memungkinkan peraturan tinggal di dalam rumah untuk diakhiri Kamis pekan ini dan beberapa bisnis akan mulai dibuka kembali pada hari berikutnya.