Miris, Ternyata Sertifikat Prakerja Jokowi Tidak Berguna di Dunia Industri
RIAU24.COM - Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bob Azam, tidak yakin pelatihan daring (online) dalam program Kartu Prakerja menjadi solusi bagi para pencari kerja, korban pemutusan hubungan kerja (PHK), atau pekerja yang memerlukan peningkatan keterampilan. Hal ini karena perusahaan sudah memiliki standar rekrutmen sendiri.
“Masing-masing perusahaan sudah punya alat tes dan mekanisme untuk merekrut karyawan. Jadi tidak bisa sertifikat langsung diterima. Yang jelas kalau sertifikat of attendance tidak berarti apa-apa di dunia kerja,” kata Bob mengutip dari Indonesiainside.id, Minggu 3 Mei 2020.
Boh menyarankan agar pemerintah tidak terburu-buru menerapkan program itu secara nasional. Ini karena program itu masih memiliki banyak kekurangan.
“Pilot project dulu nanti setelah ada masukan diperbaiki. Selain itu juga dibentuk komite pelatihan didaerah daerah yang bertanggungjawab menetukan jenis pelatihan apa yang cocok bust daerah tersebut,” ucap dia.
Untuk saat ini, Bob menyarankan agar pemerintah fokus pada penanganan pandemi Covid-19. Pemerintah harus hadir kepada masyarakat tentan yang berdampak wabah asal Cina itu. “Fokus kepada bantuan sosial sebagaimana saran Apindo dan Kadin,” ucap dia.