Menu

Kerap Jadi Bahan Ejekan, Pesawat Ini Malah Sukses Bobol 6 Pangkalan Militer AS Tanpa Terdeteksi Sedikit Pun

Siswandi 4 May 2020, 11:23
Pesawat tempur siluman Su-57 (ilustrasi). Foto: int
Pesawat tempur siluman Su-57 (ilustrasi). Foto: int

RIAU24.COM -  Amerika Serikat tampaknya harus benar-benar waspada terhadap  jet tempur siluman Sukhoi Su-57 milik militer Rusia. Meski selama ini pesawat itu kerap diejek, fakatanya, pesawat itu malah sukses membobol pangkalan militer milik negara Paman Sam tersebut. Tak tanggung-tanggung, pangkalan yang bobol bahkan mencapai 6 unit, yang terjadi hanya dalam waktu semalam.

Dilansir viva yang merangkum avia pro, Senin 4 Mei 2020, kondisi itu terungkap setelah  sumber resmi militer Rusia membocorkannya. Sumber tersebut mengatakan, pangkalan militer AS yang sukses dibobol jet siluman Rusia tersebut, berada di kawasan Irak dan Suriah. Hebatnya, seluruh pangkalan itu dibobol hanya dalam waktu sekali jalan saja. 

“Pesawat tempur Su-57 Rusia berhasil melewati pangkalan udara militer Amerika di Irak utara tanpa diketahui. Insiden itu terjadi selama penampilan terakhir seorang pejuang Rusia generasi kelima di Suriah. Pesawat tempur Rusia mengikuti jalurnya sendiri, dan tidak diangkut dengan pesawat An-124," ungkap sumber tersebut. 

Kabarnya, jet siluman Rusia itu terpaksa menerobos langit di atas pangkalan militer AS, karena militer Turki tidak memberikan izin bagi militer Rusia untuk melintas di wilayah langit mereka.

"Mengingat kemungkinan rute pesawat tempur Su-57 Rusia, sebuah pesawat tempur terbang melalui koridor dengan setidaknya tiga pangkalan militer AS di Irak dan tiga pangkalan militer di Suriah," ujar sumber itu.

Kerap Diejek 
Kejadian ini tampaknya harus membuat AS benar-benar waspada. Seorang pengamat militer Rusia mengatakan, selama ini Amerika Serikat selalu melecehkan jet siluman Rusia itu. Amerika yakin jet siluman tak akan bisa melewati wilayah kekuasaan Amerika tanpa terdeteksi.

Dengan kenyataan ini, Sukhoi Su-57 telah berhasil menjawab pelecehan sekaligus menampar balik sesumbar militer AS. ***