Kabupaten Siak Mulai Terapkan PSBB, Berikut Bentuk Kesiapan Pemkab Siak
RIAU24.COM - SIAK- Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di lima kabupaten dan kota di Provinsi Riau, yakni Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis dan kota Dumai akan dimulai Jumat Tanggal 15 Mei 2020 ini.
Pemberlakuan kebijakan memutus rantai penyebaran Covid 19 tersebut menyusul terbitnya Permenkes Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/308/2020 pada tanggal 12 Mei yang lalu, disusul diterbitkannya Peraturan Gubernur Riau Nomor KPTS 840/V/2020.
zxc1
Terkait hal itu, Pemkab Siak melaporkan kesiapan pelaksanaan PSBB kepada Pemerintah Provinsi Riau, bersempena pelaksanaaan Video Conference Gubernur Riau bersama para Bupati dan Walikota, dengan agenda Rapat Koordinasi Penetapan Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Provinsi Riau di 5 Kabupaten kota, serta dan perpanjangan masa PSBB di Kota Pekanbaru, dari Command Center Siak Live Room Kantor Bupati Siak.
Bupati Siak Alfedri mengatakan menindaklanjuti penetapan PSBB dari Kementerian Kesehatan dan Surat Edaran dari Gubernur Riau terkait pelaksanaan PSBB di lima kabupaten dan kota di Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten Siak langsung melaksanakan rapat koordinasi dengan agenda finalisasi hasil kajian dan Peraturan Bupati terkait pelaksanaan PSBB di Kabupaten Siak.
"Untuk PSBB di Kabupaten Siak, sesuai ketentuan akan dilaksanakan mulai Tanggal 15 Mei - 28 Mei mendatang, dengan mengikutsertakan seluruh kecamatan se-Kabupaten tanpa terkecuali," jelas Alfedri.
zxc2
Selanjutnya, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kabupaten Siak kata dia akan dilaksanakan dengan dua pola atau skema, pertama pola maksimal dengan penjagaan oleh dua tim dan dilaksanakan selama 24 jam meliputi Kecamatan Siak, Tualang, dan Kandis. Kedua pola minimal dengan penjagaan dilaksanakan oleh satu tim serta dilaksanakan 12 jam meliputi Kecamatan Pusako, Sungai Mandau, Mempura, Minas, Sungai Apit, Dayun, Sabak Auh, Kerinci Kanan, Lubuk Dalam, Koto Gasib, dan Bungaraya.
"Sehari menjelang pelaksanaan PSBB, kami telah melaksanakan video conference dengan para Camat, untuk memberikan arahan agar segera mensosialisasikan PSBB kepada seluruh kampung melalui Satgas Covid-19 Kampung, dan juga pengumuman melalui mobil keliling. Selain itu media luar ruang seperti spanduk juga dipersiapkan untuk mensosialisasikan PSBB untuk disetiap Kampung dan Kelurahan," kata Alfedri melaporkan kesiapan jajarannya kepada Gubernur.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Siak juga telah menyiapkan 8 pos pantau disetiap pintu akses masuk kedalam dan keluar Kabupaten Siak, yang akan dijaga oleh personil TNI - Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan serta tenaga medis.
"Untuk setiap orang yang akan masuk dan keluar dari wilayah Kabupaten Siak, akan kami cek suhu tubuhnya, jika suhu tubuh berada diatas 80 Derajat Celcius akan langsung dilaksanakan rapid test ditempat, dan jika memang terdapat gejala akan segera dilakukan isolasi dan akan ditetapkan sebagai PDP," kata Bupati Siak itu.
Selain itu, Alfedri juga melaporkan kepada Gubri Syamsuar bahwa mulai Hari Jum'at ini, Pemkab Siak mulai mendistribusikan bantuan sembako kepada 16.850 Kepala Keluarga melalui kerjasama dengan pihak Bulog.
"InsyaAllah mulai besok pendistribusian sembako akan mulai dilaksanakan untuk Kecamatan Sungai Apit dan Pusako, serta akan dilanjutkan seluruh kecamatan hingga H-2 Idul fitri," sebut Alfedri.
Selain pendistribusian sembako, kata Alfedri juga telah dilaksanakan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dengan jumlah sasaran sebanyak 11.785 Kepala Keluarga di beberapa Kecamatan diantaranya Kecamatan Dayun, Lubuk Dalam dan kecamatan lainnya.
"Untuk BLT Kemensos dengan jumlah sasaran 16.650 Kepala Keluarga, juga telah mulai didistribusikan pada Hari Jum'at di Kecamatan Lubuk Dalam dan dilanjutkan pada Hari Sabtu di Kecamatan Koto Gasib, serta pada Hari Senin di Kecamatan Mempura, disesuaikan dengan kemampuan petugas PT Pos, karena pengambilan BLT Kemensos dibantu oleh PT. Pos," terangnya.
Sementara itu Gubernur Riau Syamsuar menjelaskan, bahwa Penetapan pelaksanaan PSBB tersebut mengacu pada surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/308/2020, tentang penetapan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis dan kota Dumai, Provinsi Riau, terkait percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid -19).
"Penetapan PSBB di 5 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau ini selain Kota Pekanbaru ini, merupakan salah satu cara untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid-19 di Provinsi Riau, apalagi sudah banyak Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau yang sudah masuk kedalam zona merah," kata Syamsuar.
Syamsuar juga mengatakan, bahwa hari ini jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi Riau bertambah menjadi 6 orang, dan berasal dari Claster Pondok pesantren di Magetan.
"Jadi saya mohon informasinya kepada Bupati/Walikota dan seluruh Kepala Desa se-Provinsi Riau, agar segera mendata jika ada anak-anak yang baru pulang dari pesantren di Magetan," pintanya.
Dalam arahannya, Gubernur Riau juga memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Siak, untuk memperketat penjagaan di perbatasan antara Siak kecik dan Kecamatan Sabak Auh, karena berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bengkalis.
Selain itu, Syamsuar juga mengingatkan agar pelabuhan Mengkapan atau Buton diperketat pengawasannya, mengingat pelabuhan tersebut merupakan salah satu pintu masuk dari Kabupaten Bengkalis dan Negeri Jiran Malaysia.
"Jika akses pintu masuk dari daerah lain tidak diperketat, takutnya orang luar yang akan membawa wabah Covid-19 ke daerah kita," kata Syamsuar.